Edi Witjara didampingi oleh penggagas Tumpeng Menoreh, Erix Soekamti, terjun dan melakukan dialog langsung dengan pelaku UMKM di sekitar Tumpeng Menoreh, termasuk produsen susu kambing etawa, gula aren, teh sangrai, kopi Benowo, kopi Menoreh, madu, aneka produk menu makanan, serta pengusaha jeep.
Edi Witjara dan Erix Soekamti juga memilih menggunakan moda transportasi jeep, yang merupakan usaha masyarakat sekitar. Tak dapat dipungkiri, Tumpeng Menoreh sebagai salah satu tujuan wisata juga memberi dampak secara ekonomi bagi warga masyarakat di area sekitar Magelang. "Usaha pemulihan ekonomi dalam negeri, khususnya yang terkait dengan industri pariwisata, juga tak dapat dipisahkan dari keberadaan UMKM,” kata Edi Witjara.
Lebih jauh, dia menambahkan, pembangunan sistem pedesaan inklusif merupakan salah satu solusi. Pertumbuhan ekonomi harus berimbang dengan upaya pemberdayaan dan dukungan bagi masyarakat.
“Perpaduan agrobisnis dan agroindustri harus menjadi model pembangunan pedesaan, pemberdayaan masyarakat dan modernisasi pertanian," katanya. Dia percaya sinergi multi sektor akan dapat menjadi landasan masyarakat yang berdikari. Perlu diketahui Tumpeng Menoreh berasal dari Bukit Menoreh yang bentuknya seperti tumpeng. Lokasinya berada tak jauh dari kebun teh nglinggo. Dari pusat Kota Yogyakarta, Anda bisa menuju objek wisata ini melalui jalan Godean.
Wisatawan yang akan memasuki objek wisata ini akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp50.000 per orang. Harga tersebut sudah termasuk dengan voucher makan sebesar Rp25.000.
Editor : EldeJoyosemito