Berdasarkan rekaman yang dihasilkan mengungkapkan jika sinyal kimia dan listrik bergerak bersamaan melalui daun dan memicu untuk ditarik kembali. Rekaman ini juga mengungkapkan bagaimana tanaman tersebut menutup daun dalam hitungan detik, meskipun tak memiliki saraf dan otot.
Dalam rekaman itu, bagian daun menyala saat potensial aksi (depolarisasi listrik membran sel) bergerak melaluinya. Ini mirip dengan cara saraf bekerja pada hewan tetapi tanpa sel khusus untuk menyalurkan energi listrik, namun sinyal berjalan lebih lambat melalui jaringan tumbuhan.
Dari rekaman ini para ilmuwan mengetahui seberapa cepat pulvini berinteraksi dengan selebaran yang bersebelahan. “Pulvini menerima sinyal sekitar 0,1 detik sebelum selebaran berkontraksi, ini sangat cepat untuk tanaman,” kata Masatsugu Toyota dikutip dari laman Live Science, Kamis (24/11/2022).
Pulvini merupakan organ kecil yang terdapat pada tanaman putri malu, fungsinya untuk melepaskan ion kalsium, yang menarik kembali selebaran daun menggunakan perubahan tekanan air. Setelah satu pulvini diaktifkan, kemudian mengirimkan sinyal ke pulvini yang berdekatan, yang menciptakan efek domino (menutup daun) di sepanjang punggung daun.
Para peneliti menyebutkan ini adalah mekanisme pensinyalan utama yang digunakan oleh tanaman putri malu. Melalui rekaman ini, untuk pertama kalinya mengungkapkan dengan tepat bagaimana sinyal tersebut dibuat.
Ia mengatakan, saat sel terdepolarisasi, mereka melepaskan ion kalsium yang bereaksi dengan penanda fluoresen yang ditempatkan pada tanaman. Penggunaan fluoresen menghasilkan kilatan yang mencolok secara berurutan di sepanjang bagian tengah daun.
Editor : Arbi Anugrah