JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Nabi palsu kemunculannya bukan saat zaman ini saja. Namun orang yang mengaku-ngaku sudah ada zaman nabi dahulu kala.
Jika di zaman saat ini ada orang yang mengaku nabi di antaranya Ahmad Moshaddeq, Lia Eden, atau ada juga Mirza Ghulam Ahmad.
Nah, pada masa lalu pun sudah ada orang yang mengaku-ngaku sebagai nabi.
Ustaz DR. Firanda Andirja, MA dalam kelas UFA pada Selasa (14/12/2022) menuliskan tentang Nabi-Nabi Palsu yakni Aswad Al-Ansi atau Al-Aswad Al-'Ansi.
Adapun kisah nabi palsu Al-Aswad Al-‘Ansi dikisahkan sebagai berikut
Nama aslinya adalah ‘Abhalah bin Ka’ab, akan tetapi dia diberi gelar dengan Al-Aswad karena dia adalah orang yang berkulit hitam.
Dia muncul mengaku sebagai nabi pada tahun 11 H dan pergi ke negeri Yaman, dan dia memiliki kekuatan yang hebat di Yaman. Bahkan dia membunuh amir Sana’a yang seorang muslim yang bernama Syahr bin Badzan.
Setelah dia membunuh Syahr bin Badzan lalu dia memaksa istri dari Syahr bin Badzan yang dia adalah seorang wanita mukminah untuk menikah dengannya.
Dia juga memberikan julukan kepada dirinya dengan Rahman Al-Yaman, seakan-akan dia mengaku sebagai Tuhan karena dia tidak puas mengaku sebagai nabi saja.
Disebutkan bahwa Al-Aswad Al-‘Ansi memiliki keajaiban-keajaiban berupa sihir yang menyebabkan banyak orang yang percaya kepadanya.
Di antaranya ketika ada keledai jatuh di hadapannya maka dia mengatakan bahwa keledai itu sedang sujud kepadanya, dan keledai itu tidak akan bangkit kecuali jika Al-Aswad Al-‘Ansi berbicara, dari kejadian ini banyak orang yang semakin percaya kepadanya.
Ada juga yang mengatakan bahwa dia melatih keledainya terlebih dahulu agar bisa sujud atau rukuk di hadapannya agar bisa membuat orang-orang semakin percaya kepadanya.
Dia mengaku sebagai nabi dan membunuh amir Sana’a, akhirnya Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk membunuhnya. Para sahabat yang dikirim adalah Qois bin ‘Abdi Yaghuts, dan Dadzawaih dengan bantuan istri dari amir Sana’a yang dibunuh dan dinikahi secara paksa oleh Al-Aswad Al-‘Ansi.
Intinya akhirnya Al-Aswad Al-‘Ansi dibunuh oleh seorang yang bernama Fairuz Ad-Dailami yang dia masuk ke dalam rumah Al-Aswad Al-‘Ansi lalu membunuhnya. Ketika Al-Aswad Al-‘Ansi dibunuh, Rasulullah ? yang saat itu berada di Madinah mengabarkan “telah menang Fairuz”.
Fairuz Ad-Dailami dia kemudian dia wafat di zaman Mu’awiyah yaitu sekitar lebih dari 50 H. Setelah mereka berhasil membunuh Al-Aswad Al-‘Ansi dan memenggal kepalanya, mereka bingung bagaimana cara untuk mengumumkan kepada masyarakat. Ketika telah datang waktu yang tepat maka mereka berteriak mengucapkan,
أَشْهَدُ أَنَّ محمدًا رَسولُ اللهِ وَأَنَّ عَبْهَلَةَ كَذَّابٌ
“aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan ‘Abhalah adalah seorang pendusta.”
Lalu mereka melemparkan kepala Al-Aswad Al-‘Ansi. Akhirnya para pengikutnya kocar-kacir dan kabur meninggalkan Sana’a. Inilah nabi palsu yang pertama yang akhirnya tewas di zaman Nabi. (Al-Mutanabbiuun Fii Al-Islaam hal: 182-185)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta