Bupati berharap semua peserta dinyatakan lulus, dan bisa bekerja mengikuti budaya orang Jepang yang dikenal punya etos kerja yang baik, disiplin dan pekerja keras. Lebih dari itu, bisa menimba ilmu, dan menjaga nama baik Indonesia. "Berangkat baik-baik, nanti pulang juga harus baik-baik. Gunakan ilmu yang didapat untuk membangun daerah kalian masing-masing," pesanya.
Sementara itu Kadisnaker Anna Ratnawati menambahkan, sejak 2017 ada 73 warga Kebumen yang sudah diberangkatkan untuk bekerja di Jepang. Sedangkan untuk seleksi tahun 2019 dari Kebumen yang sudah mengikuti Pelatihan Tahap I di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi dan dinyatakan lulus sebanyak 96 orang.
“Namun dikarenakan Pandemi Covid-19 belum diberangkatkan, mudah-mudahan segera diberangkatkan,"ujarnya.
Adapun untuk seleksi program magang ke Jepang 2021 dimulai 13-17 Desember 2021. Dari 2020 orang yang daftar, 165 dinyatakan lulus untuk mengikuti seleksi. Materi seleksi antara lain, matematika, seleksi fisik, mental dan kedisiplinan, dan juga tes wawancara.
Peserta yang dinyatakan lolos selanjutnya akan mengikuti diklat selama 3 bulan di Kebumen dan selanjutnya berjenjang pembekalan dari Kemenaker di Balai Diklat Bekasi. Setelah melalui proses dan tahapan tersebut baru berangkat ke Jepang dengan fasilitas dari Kementerian.
Anna bersyukur pada 2021 ini, di Jawa Tengah hanya Kebumen yang melaksanakan seleksi magang ke Jepang. Ia berharap program ini setiap tahun bisa diadakan, sehingga semakin banyak putra putri Kebumen yang mendapat kesempatan bekerja di Jepang. Dengan begitu bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor : EldeJoyosemito