JAKARTA, iNews.id - Bagi sebagian besar pengusaha, bisnis merupakan ladang untuk mengeruk keuntungan besar. Tapi, tidak demikian bagi pemilik perusahaan otobus PO Haryanto.
Dalam dunia transportasi, dibalik pasang surut kondisi perusahaan, selalu saja ada cerita ajaib yang mewarnai perjalanan usaha mereka. Seperti yang dialami Rian Mahendra, direktur operasional sekaligus putra pemilik PO Bus Haryanto.
Saat itu, dia ditugaskan sang ayah merintis trayek bus baru di Madura, yakni Bangkalan dan Sumenep. Pada awal membuka trayek penumpang sangat sepi, hanya satu hingga empat orang selama tiga bulan.
"Dulu itu aku ketika ngerintis Madura, hanya dua bus satu hari (Sumenep dan Bangkalan). Tiga bulan penumpang hanya satu, dua, tiga, empat orang. Sampai suatu saat ada orang datang. Orang sana bilang itu golongan wali," ujarnya, dilansir dalam channel YouTube Coach Yudi Candra.
"Orang itu tiba-tiba datang ke Terminal Bangkalan, bawa kambing satu. 'Mas tolong ini kasih ke Bapak Haji Haryanto (ayahnya), nanti suruh masak sedakahi ke orang kampung'. Namanya Mbah Salamun," kata Rian.
Dia mengungkapkan orangnya penuh kadas, panu dan kurap. Namun, masyarakat sekitar dan dirinya tahu ini bukan orang biasa.
Rian pun menghubungi sang ayah untuk mensedakahi kambing. "Saya diminta ayah saya saat itu untuk memberikan Rp500 ribu ke Mbah Salamun," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah