Menurut dia, di era modern saat ini masih banyak masyarakat atau publik yang belum mengetahui sepenuhnya peran PMI. Masih banyak masyarakat yang mengenal PMI hanya sebatas donor darah dan sumbangan bulan dana PMI.
Dia menambahkan perlu adanya penyuluhan atau pemahaman terhadap masyarakat tentang kepalangmerahan di Kabupaten Banyumas dengan mengajak wartawan dan pelaku kemanusiaan untuk menyebar luaskan tentang kepalangmerahan kepada masyarakat. Diseminasi diikuti sekitar 30 orang wartawan dan pelaku kemanusiaan.
Menurut Tangguh banyak kegiatan kemanusiaan yang telah dilakukan PMI Kabupaten Banyumas. Seperti membantu kepada penderes kelapa yang mengalami kecelakaan kerja, yakni jatuh dari pohon kelapa saat menderes (menyadap nira). Bantuan untuk korban bencana banjir, tanah longsor, korban kebakaran, sunatan massal, jamban sehat, bantuan kaca mata untuk anak SD serta kursi roda.
“Seperti untuk bantuan kdepada penderes yang jatuh dari pohon selama tahun ini (hingga pertengahan Desember 2021) sudah ada 122 penderes yang dibantu bers dan lain-lain dengan nilai bantuan mencapai Rp 750.000,”tambahnya. Dokter Tangguh mengatakan apabila ada masyarakat yang memerlukan bantuan silakan lapor ke PMI. Asal memenuhi syarat dan ketentuan, PMI Banyumas akan membantu.
“Bahkan saat pandemi Covid-19, PMI Banyumas memberikan 1.500 paket obat mencegah Covid-19 bagi masyarakat yang positif Covid-19 tetapi menjalani isolasi mandiri di rumah,'' jelasnya.
Demikian juga untuk vaksinasi Covid-19, lanjut Tangguh, PMI Banyumasjuga secara aktif menerjunkan tenaga kesehatannya ke sejumlah sekolah dan tempat wisata melaksanakan vaksinasi. “Kalau ada warga masyarakat yang belum vaksinasi Covid-19, silakan menghubungi PMI Banyumas untuk bisa divaksin,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito