get app
inews
Aa Read Next : Menikmati Tempe Mendoan untuk Takjil Buka Puasa Ramadhan, Ini Resep dan Cara Membuatnya

Mengapa Muncul Klaster Salat Tarawih, Ini Masalahnya

Kamis, 29 April 2021 | 15:33 WIB
header img
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto. (Foto : Elde Joyosemito).

PURWOKERTO, iNews.id - Klaster salat tarawih yang muncul di dua lokasi di Banyumas telah membuat kasus mengalami peningkatan. Sebab, di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor muncul 44 kasus positif Covid-19, sedangkan di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede ada 7 positif. Sehingga total tambahan dari klaster salat tarawih tercatat 51 kasus. Mengapa bisa cepat menyebar? Ternyata ada jamaah tertentu yang berpindah ke masjid wilayah lainnya.

“Permasalahan di lapangan, ada kelompok jamaah tertentu yang berpindh masjid. Jamaah tersebut berpindah ke masjid lainnya. Sehingga tracking dan tracing dilakukan ke masjid lain juga,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto di Purwokerto, pada Kamis (29/4/2021).

Menurut Sadiyanto, setelah kasus Covid-19 muncul di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede muncul, maka puskesmas langsung berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Desa.

“Desa kemudian melakukan disinfeksi dan penutupan dua masjid dan dua musala di kedua lokasi,” jelas Sadiyanto. 

Dijelaskannya, warga sudah diberi edukasi untuk sementara salat tarawih di rumah saja. Sebab, masjid dan musala masih ditutup untuk didisenfektan.

“Sehingga kami memberikan edukasi kepada warga supaya menjalankan salat tarawih di rumah saja,” katanya.

Kasus Covid-19 di Banyumas kembali mengalami lonjakan akibat munculnya klaster salat tarawih. Klaster salat Tarawih di Desa Pekaja sebanyak 44 warga positif. Pada awalnya, ada 13 kasus positif, kemudian setelah dilakukan tracing didapatkan 16 kontak erat, kemudian yang positif sebanyak 10 orang. Kemudian berlanjut lagi tracing lagi, mendapatkan 54 kontak erat. Dari situ, diperoleh 21 orang positif. 

Sementara di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, ada 7 orang yang positif setelah dilakukan tes swab pada 22 April 2021 lalu. Sekarang sudah masuk di Rumah Karantina Balai Diklat Baturraden mulai 26 April 2021. Dari 7 orang yang positif, satu di antaranya gejala ringan dan 6 lainnya tanpa gejala. Pada awalnya, ada satu orang jamaah yang sudah sakit dan melaksanakan salat Tarawih di masjid.

Editor : Aryo Arbi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut