5. Perang Nuklir
Banyak ilmuwan masih khawatir tentang ancaman akhir dunia klasik: perang nuklir global. Persediaan besar senjata nuklir di seluruh dunia dapat mendatangkan kehancuran jika mereka jatuh ke tangan yang salah. Tahun lalu, Buletin Ilmuwan Atom, sebuah majalah nonteknis tentang keamanan global yang didirikan pada tahun 1945 oleh mantan fisikawan proyek Manhattan, memindahkan Jam Kiamat, pada lima menit ke tengah malam. Jam Kiamat menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran melalui senjata nuklir atau biologi atau perubahan iklim global.
6. Robot Pembunuh
"The Terminator" mungkin fiksi ilmiah, tetapi mesin pembunuh tidak jauh dari kenyataan. PBB baru-baru ini menyerukan larangan robot pembunuh karena para ahli khawatir bahwa beberapa negara sedang mengembangkannya. Banyak ilmuwan komputer berpikir singularitas, titik di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, sudah dekat. Apakah robot-robot itu akan menjadi penolong yang baik hati atau momok umat manusia masih diperdebatkan. Tapi banyak yang bisa salah ketika ada robot hyperintelligent yang dipersenjatai dengan senjata mematikan berkeliaran.
7. Ledakan Penduduk
Ketakutan akan dunia yang kelebihan penduduk telah ada sejak abad ke-18, ketika diramalkan bahwa pertumbuhan penduduk akan menyebabkan kelaparan massal dan membebani planet ini. Dengan populasi global yang mencapai 7 miliar dan terus bertambah, banyak ahli konservasi berpikir bahwa pertumbuhan populasi adalah salah satu ancaman utama bagi planet ini. Sebab, manusia menggunakan bahan bakar fosil, menebangi hutan, dan secara fisik mengubah dunia tempat semua makhluk hidup. Secara dramatis meningkatkan jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer bumi dan akhirnya membuat Bumi menjadi panas. Tentu saja, tidak semua orang setuju: Banyak yang berpikir pertumbuhan penduduk akan stabil dalam 50 tahun ke depan, dan bahwa umat manusia akan berinovasi untuk keluar dari konsekuensi negatif kepadatan penduduk yang memang terjadi.
8. Efek Bola Salju
Sebagian besar ilmuwan berpikir efek bola salju lebih mungkin terjadi. Misalnya, pemanasan global dapat meningkatkan prevalensi patogen sekaligus menyebabkan perubahan iklim yang meluas. Padahal rusaknya ekosistem dapat membuat produksi makanan menjadi menurun. Jadi, alih-alih bencana epik, beberapa faktor yang relatif kecil akan sedikit memperburuk kehidupan di Bumi sampai secara bertahap terdegradasi. Efeknya berlangsung secara berlahan, namun menimbulkan kerusakan yang besar.
Editor : EldeJoyosemito