PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Chinese culture adalah salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang majemuk. Keunikan chinese culture terletak pada berbagai simbol baik budaya maupun hidangan khas imlek.
Antara lain mie yang berasal dari Tiongkok namun sesungguhnya begitu dekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Lalu ada minuman teh yang nyaris selalu jadi pilihan masyarakat saat bersantap.
Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas (Puhua School) Yudi Sutanto PhD mengatakan bahwa pihaknya menggelar kegiatan dengan mengangkat tema “Merajut Persatuan Melalui Seni, Budaya, dan Kuliner Tionghoa” di dalam Festival Budaya Tahun Baru Imlek.
“Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan atau yang dikenal Puhua School berinisiatif membawa, memperkenalkan, dan berbagi wawasan mengenai kekayaan kuliner dan budaya seni negeri Tiongkok melalui Chinese Tea Instalation, Art and Craft, dan Noodle Cooking Competition antar SMA/SMK se-eks karesidenan Banyumas memperebutkan piala Wakil Bupati Banyumas,”kata Yudi yang juga Ketua Perkumpulan Sekolah Tiga Bahasa se-Indonesia (Perstibi) tersebut, Sabtu (28/1/2023).
Menurutnya, Puhua School memiliki keberagaman budaya alias multikultur, sehingga mendorong semangat toleransi dalam dunia pendidikan sejak sekolah ini didirikan 2006.
“Siswa, guru, hingga karyawan berasal dari latar agama dan budaya berbeda-beda. Toleransi di Puhua School terus bertumbuh sebagai akar persatuan yang melestarikan semangat nasionalisme berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai pilarnya. Bagi kami Puhua School ibarat Indonesia mini. Melalui acara ini Puhua School ingin merajut keberagaman sebagai akar persatuan dan membangun semangat toleransi yang senantiasa tercapainya hidup damai di antara sesama manusia,”katanya.
Berbagai kegiatan berbasis “Unity in Diversity” atau kebersamaan dalam keberagaman telah dilakukan sejak awal pendirian sekolah, mulai dari Book Week, Puhua Olympic Games, Science Fair, Edu Fair, Festival Kue Bulan, perayaan berbagai hari besar keagamaan, hingga Tahun Baru Imlek.
Di dalam rangkaian Festival Budaya Tahun Baru Imlek diselenggarakan pada Sabtu (28/1/2023) hari ini dibuka dengan pembukaan yang meriah dengan penampilan barongsai dan liong yang dimainkan oleh siswa-siswi Puhua School sendiri. Mereka telah berlatih gigih dan kegiatan ini merupakan bagian dari Puhua Activity Village (PAV) sejak sekolah ini berdiri.
“Untuk pertama kalinya kami rancang sebuah instalasi serupa museum yang mendatangkan 28 varian chinese tea. Informasi berisi pengetahuan teh dalam 3 bahasa akan kami suguhkan sesuai konsep pendidikan 3 bahasa di sekolah kami yaitu Indonesia, Mandarin, dan Inggris. Siswa dari kelompok PAV Food Culture juga akan unjuk gigi menyeduh, menyuguhkan, dan bercerita mengenai segala jenis teh yang ada di sini lengkap dengan ciri khasnya dalam tajuk Tea Ceremony yang menjadi salah satu co-curriculer (CCA) di sekolah kami. Di sini, teh menjadi sebuah alat komunikasi sekaligus pembangun keberadaban sebuah tradisi yang begitu sarat makna,”paparnya.
Editor : EldeJoyosemito