PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Ada babak baru dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Unsoed tengah mengumpulkan bukti-bukti.
Menurut Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsoed Tri Wuryaningsih, pihaknya bergerak dengan mengumpulkan keterangan para saksi.
“Kami baru menerima laporanpelajari kasusnya dulu. Kami memerlukan waktu dan tidak mau gegabah. Sebab, hal ini menyangkut nasib orang," kata Tri Wur saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa (7/3/2023).
Langkah awal yang dilaksanakan adalah mendenngarkan kesaksian korban.
”Kami akan mendengarkan terlebih dahulu kesaksian korban. Kemudian berikutnya adalah assessment kebutuhan korban. Misalnya mengalamitrauma atau tidak. Jika trauma, penanganan traumanya dulu, baru memanggil terduga pelaku,”jelasnya.
Selain itu, para saksi juga akan didengarkan pengakuannya termasuk mengumpulkan barang bukti.
“Kalau terbukti melakukan pelecehan seksual, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas,”tandasnya.
Menurutnya, pihaknya bakal mendalami terlebih dahulu apa yang sesungguhnya terjadi.
“Setelah mengumpulkan keterangan dan barang bukti, maka kami bakal membuat rekomendasi sanksi kepada rektor. Sanksinya bisa ringan, sedang hingga berat. Kalau terbukti pelanggaran berat, maka diberhentikan,”tegasnya.
Seperti diketahui, seorang aktivis BEM FEB Unsoed Purwokerto diduga lakukan pelecehan seksual.Di media sosial muncul surat tertanggal 5 Maret 2023. BEM FEB memecat secara tidak hormat Menteri Dalam Negeri BEM FEB Unsoed 2023 berinisial A karena diduga menjadi pelaku pelecehan seksual.
Editor : EldeJoyosemito