get app
inews
Aa Text
Read Next : Tahanan Polres PurbaIingga Salurkan Hak Pilih Pilkada 2024

5 Teori Konspirasi Terbesar di Dunia, dari Covid-19 Sampai Hoaks Pendaratan di Bulan

Selasa, 28 Desember 2021 | 10:13 WIB
header img
ilustrasi

2. Chemtrail

Saat pesawat terbang, mereka meninggalkan jejak kondensasi air yang panjang yang disebut contrails. Trek seperti awan ini menghilang dengan cepat. Tetapi bagi beberapa ahli teori konspirasi, jejak kondensasi ini dinilai jauh lebih jahat. Teori konspirasi "Chemtrails" menyatakan bahwa jalur kondensasi penuh dengan bahan kimia lain yang para ilmuwan dan pemerintah tanam ke atmosfer. Mengapa? Mungkin perang biologis atau pengendalian populasi atau geoengineering atau upaya untuk memanipulasi cuaca. Para peneliti yang mempelajari hal-hal seperti dampak awan pada suhu global sering diganggu oleh penganut Chemtrails, yang berpikir bahwa mereka adalah bagian dari konspirasi skala besar untuk secara diam-diam menyemprotkan bahan kimia yang tidak diketahui ke atmosfer, menurut David Keith dari Universitas Harvard. Sebuah studi tahun 2016 bahkan menyanggah chemtrails secara ilmiah, tidak menemukan bukti contrails yang tidak biasa atau kontaminasi yang tidak dapat dijelaskan di lingkungan. Tetapi banyak orang percaya dan terpengaruh, seperti yang dilaporkan The Guardian pada tahun 2017. 

3. Protokol Sion

Teori konspirasi selanjutnya adalah upaya konspirasi Yahudi yang ingin mencapai dominasi dunia. Bahkan para mereka yang menggaung teori ini membuat buku berjudul "The Protocols of the Learned Elders of Zion." Buku ini pertama kali muncul di Rusia pada tahun 1905, dan menggambarkan bagaimana moralitas, keuangan, dan kesehatan orang Kristen akan ditargetkan oleh sekelompok kecil orang Yahudi yang kuat. Pada tahun 1920, Henry Ford membayar untuk menerbitkan setengah juta eksemplar "The Protocols of the Elders of Zion." Sepuuh tahun kemudian, buku tersebut digunakan oleh Nazi sebagai pembenaran atas genosidanya terhadap orang Yahudi (sebenarnya, Adolf Hitler menyebut dengan "Protokol" dalam bukunya "Mein Kampf"). Meskipun buku tersebut telah sepenuhnya didiskreditkan sebagai tipuan dan pemalsuan, buku itu masih dicetak dan tetap beredar luas di seluruh dunia sampai sekarang. 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut