UMP Berbagi Kebahagiaan dengan Kaum Duafa Kampung Sri Rahayu

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Pusat Studi Dakwah Komunitas (PSDK) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berbagi kebahagiaan dengan kaum duafa di Kampung Sri Rahayu pada Jumat (7/4/2023).

Berbagi bahagia diwujudkan dalam acara buka puasa dan Juguran Bersama Rektor UMP dan Kaum Duafa di  Gedung PSDK UMP, Kampung Sri Rahayu, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

Baca Juga

Diskusi Lawan Korupsi di Purbalingga, Ini yang Dilakukan Mahasiswa DKV UMP

Buka puasanya juga istimewa, karena yang menyediakan menu buka adalah para pelaku UMKM khususnya pedagang kecil. Mereka yang biasanya jualan keliling diminta untuk datang ke lokasi setempat. Tujuannya supaya dapat menyediakan makanan untuk buka. Ada bakso, mie ayam, siomay, dan lainnya.

Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso mengungkjapkan PSDK UMP di Kampung Sri Rahayu menyelenggarakan juguran sekaligus buka puasa.

“Tidak hanya buka puasa, tetapi juga ada juguran dengan mengadirkan berbagai pihak. UMP juga merilis beasiswa untuk anak-anak PSDK sebanyak 11 mahasiswa," jelasnya.

Baca Juga

KEPELIN, Produk Inovasi UPM untuk Redakan Nyeri Sendi Pukau Central Java Health Expo

Dengan adanya beasiswa di perguruan tinggi, maka akan semakin mengubah wajah Kampung Sri Rahayu yang sebelumnya dihuni oleh orang-orang yang awalnya hidup di jalanan dengan bekerja sebagai waria, PSK, pengamen, dan sebagainya. Tetapi, saat sekarang mereka telah berubah serta menjadi orang-orang yang beruntung.

PSDK UMP yang melakukan pendampingan secara berkelanjutan mulai dari aspek pendidikan moral, pengajian, keagamaan, ekonomi, dan kesehatan.

“Kami terus memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa untuk studi lanjut di UMP. Penerima beasiswa akan terus bertambah seiring dengan jumlah yang memang sudah layak untuk mengikuti proses kuliah,”tandasnya.

Baca Juga

Sumpah Profesi, 188 Perawat Baru UMP Siap Mengabdi

Di tempat yang sama, Ketua PSDK UMP Bayu Kurniawan mengunglapkan visi misi yang diemban PSDK adalah mengubah pola pikir mereka. Sebelumnya mereka hidup sebagai pengemis dan sebagainya, kini kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

"Yang tadinya mengemis menjadi tidak mengemis, yang tadinya PSK tidak lagi jadi PSK, dan yang tadinya waria bisa kembali ke kodratnya sebagaimana dia dilahirkan,”katanya.

PSDK sebetulnya pada awalnya hanya fokus terhadap warga Kampung Sri Rahayu yang terdiri atas 250 keluarga atau sekitar 400 jiwa. Tetapi saat sekarang telah mencapai 3.750 keluarga yang terdiri atas 20.000 jiwa.

Baca Juga

Tandai Soft Launching Mini Soccer Milik UMP di Dukuhwaluh, Ada Diskon 50 Persen

Editor : EldeJoyosemito