Sedangkan menurut orang Babilonia kuno, perhitungan satu jam berisi 60 detik berbeda dengan orang Mesir. Karena orang Babilonia kuno memiliki kecenderungan untuk menggunakan angka ke basis 60. Misalnya, III II, berarti tiga kali 60 ditambah dua atau 182.
"Kami telah memperhitungkan dari cara Babilonia tidak hanya jam dan menit yang dibagi menjadi 60, tetapi juga pembagian lingkaran mereka menjadi 360 bagian atau derajat," kata Lomb. Lomb mengatakan kemungkinan orang Babilonia tertarik pada 360 karena mereka perkirakan itu adalah jumlah hari dalam setahun. Adopsi sistem basis 60 mereka mungkin memungkinkan mereka membuat perhitungan kompleks menggunakan pecahan.
Menurut Lomb, orang China kuno juga memiliki cara sendiri untuk menghitung waktu dalam sehar i. Orang Cina kuno menggunakan sistem waktu ganda di mana mereka membagi hari menjadi 12 apa yang disebut, 'jam ganda', awalnya dengan pertengahan jam ganda pertama berada di tengah malam. Mereka juga memiliki sistem terpisah di mana satu hari dibagi menjadi 100 bagian yang sama yang disebut 'ke'.
Rumitnya dari pengaturan ini adalah bahwa kedua sistem tidak menyatu dengan baik karena ada jumlah ke yang tidak integral di setiap jam ganda, khususnya 8 1/3. "Karena kerumitan ini, pada tahun 1628 jumlah 'ke' dalam sehari berkurang menjadi 96," kata Lomb.
Editor : EldeJoyosemito