Namun demikian, dirinya kembali mengingat pada tanggal 8 Desember 2021, di hari ketika kedua korban mengalami kecelakaan di Nagreg, sedari pagi hingga malam di desanya tersebut turun hujan. Bahkan, dia menjelaskan jika biasanya banyak pemancing yang mencari ikan di bawah jembatan tersebut.
"Karena sejak jam 9 pagi hujan tapi tidak tahu ada mobil berhenti. Kalau masih sore mungkin pada tahu, soalnya pada duduk duduk disini, posisi masih ujian deras. Orang yang mau mancing juga biasanya beli bekal makanan disini," ucapnya.
Sementara menurut Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf Candra mengatakan jika pihaknya hanya membantu pengamanan jalannya rekonstruksi.
"Rekonstruksi TKP kejadiannya di jembatan ini, Alhamdulillah sudah bisa berjalan dengan baik kegiatan rekonstruksi, kemudian dilanjutkan ditempat yang lain berdasarkan keterangan. (Keterangan) Secara rinci ada pihak-pihak yang berwenang yang akan menyampaikan, terutama untuk kegiatan dari adegan yang dilakukan," kata Chandra.
Namun dia mengungkapkan jika terdapat banyak reka adegan yang dilakukan tiga oknum TNI saat membuang dua sejoli Handi dan Salsabila di Sungai Tajum, Banyumas.
"Yang kami lihat cukup banyak (reka adegan) tadi ada beberapa, tapi intinya kegiatan dilakukan di jembatan, TKP di jembatan. Saya tidak bisa memberikan jawaban yang lengkap siapa yang membuang, karena nanti dari hasil penyelidikan dan pengembangan akan disampaikan lebih lanjut. Kalau dilihat secara umum memang dibuangnya disini," ungkapnya.
Sebelumya diberitakan Puspom TNI AD (Puspomad) menggelar rekonstruksi atau reka ulang kasus tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Rekonstruksi dilakukan Kolonel Inf Priyanto, Koptu Andreas Dwi Atmoko, dan Kopda Ahmad Sholeh di jembatan Sungai Tajum, Desa Menganti, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, jalan penghubung antara Banyumas-Cilacap.
Dalam rekonstruksi terbatas ini masyarakat maupun wartawan dilarang sekitar 100 meter di dekat lokasi jembatan Sungai Tajum yang diduga sebagai lokasitiga oknum TNI untuk membuang korban Handi Saputra dan Salsabila.
Dari pantauan, dengan menggunakan boneka, terlihat korban pertama dibuang ke Sungai dengan posisi kepala berada di bawah, sedangkan korban kedua dibuang dengan posisi kaki terlebih dahulu.
Sungai Tajum sendiri bermuara di Sungai Serayu lokasi ditemukan kedua korban, Handi dan Salsabila. Kegiatan rekonstruksi dimulai sejak pukul 14.05 dan berakhir sekitar pukul 14.24 WIB.
Iring-iringan mobil Puspomad langsung menunju arah Banyumas, tanpa keterangan.
Editor : Arbi Anugrah