"Karena kualitas prajurit Kopassus khususnya tidak hanya didukung oleh latihan, keterampilan yang kita berikan, tapi fasilitas pendukungnya dan fasilitas latihannya itu juga harus kita perhatikan," lanjutnya.
Terkait peserta Pusdiklatpassus Kopassus yang akan mengikuti latihan, pihaknya mengatakan jika di sekolah komando ini nantinya terdiri dari pelatihan komando dan raider yang merupakan bagian dari Kopassus. Jumlahnya sekitar 300-an prajurit sekali latihan.
"Sekarang Komando sedang tahap basis, jadi masih di Batujajar, sampai ke latihan yang di Bandung Situ Lembang, dari situ kalau sudah (selesai) baru bergeser ke sini (Cilacap). Nanti diawali dengan long march 450 kilometer, selama 9-10 hari, siang malam jalan," ucapnya.
Sementara menurut Mukit Hendrayatno, Owner Ethos group mengatakan jika Ethos grup ekosistemnya merupakan pabrik herbal yang awalnya melakukan latihan bersama 150 orang tentang bela negara dan patriotisme. Karena merasa memiliki keterikatan terhadap tersebut, pihaknya berupaya ikut membantu dalam hal perbaikan bangunan.
"Dari situ kemudian kita diskusi-diskusi dengan pengurus, lalu melihat fasilitas ini, ternyata memang bangunannya sudah cukup tua. Jadi semampu kita, ada dana sedikit, kita coba bangunlah bangunan utama ini," ucapnya.
Dia berharap semoga kegiatan ini bisa menjadi trigger, bagi perusahaan perusahaan lain yang lebih besar dari ethos seperti Pertamina, Holcim dan PLTU. "Saya kira mereka punya kemampuan yang lebih baik untuk bisa juga ikut menjaga fasilitas umum atau fasilitas komando ini," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah