get app
inews
Aa Read Next : Reuni Akbar UIN SAIZU Hadirkan Padi Reborn dan Job Fair

Kebun Melon Mayangsari di Purwokerto, Rangkul Petani Milenial Lewat Karsadia Farm

Kamis, 22 Juni 2023 | 14:37 WIB
header img
Kebun Melon Mayangsari di Purwokerto, Rangkul Petani Milenial Lewat Karsadia Farm. Foto: Dok Instagram/ @mayangsari_official

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sebagai bentuk kepedulian Mayangsari akan generasi muda Purwokerto, Kabupaten Banyumas, penyanyi sekaligus aktris Indonesia yang memiliki nama lengkap Agustina Mayangsari mendirikan Karsadia Culture Space di Desa Karangsalam, Kecamatan Kedungbanteng. Karsadia Culture Space sendiri merupakan One Stop Creative dengan merangkul anak-anak muda Kota Purwokerto.

Bersama beberapa keponakannya, Mayangsari mengatakan jika Karsadia Culture Space digagas oleh anak-anak muda untuk membuat sesuatu yang berbeda di Kota Purwokerto. Salah satunya adalah sektor industri creative dan Karsadia Farm dari sektor pertanian.

Khusus di Karsadia Farm yang bergerak di sektor pertanian, Mayangsari mengatakan jika terdapat sekitar 1.300 meter persegi lahan green house yang ditanami buah melon. 300 meter persegi kebun melon Mayangsari berada di Desa Karangsalam, Kecamatan Kedungbanteng dan 1.000 meter persegi berada di Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden.


Mayangsari Dirikan Karsadia Culture Space, Rangkul Anak Muda Kreatif Purwokerto. Foto: Arbi Anugrah

 

"Kebun melon luasannya 300 meter persegi (Desa Karangsalam) dan yang ada di Desa Kebumen, luasannya 1.000 meter persegi dan rencananya mau kita lebarin lagi sampai 1 hektare," kata Mayangsari di sela-sela pendirian Karsadia Culture Space, kepada wartawan di Purwokerto beberapa waktu lalu.

Mayangsari mengatakan jika rencana melebarkan green house kebun melon tersebut untuk menjadikan Purwokerto sebagai sentra melon berkualitas. Mayangsari bahkan, mengajak para petani melon di Banyumas untuk saling berkolaborasi.

"Karena kita bicaranya ke depan akan jadi sentra, jadi butuh area yang besar. Mudah-mudahan petani-petani melon yang ada di Banyumas khususnya di Purwokerto kita bisa akomodir, misal sebagai petani melon silahkan datang ke kami," ujarnya.

Meski demikian, istri dari Bambang Trihatmodjo ini juga mengatakan jika dirinya masih akan fokus pada satu bidang green house kebun melon, berkolaborasi dengan para pemuda di Karsadia Culture Space Purwokerto.

"Saya pikir, saya masih konsisten (melon) dulu, karena mengawali apapun, memulai itu mudah yang susah itu mempertahankan. Jadi saya pikir saya memulai ini dulu," imbuhnya.

Green house kebun melon Mayangsari di Karsadia Farm sendiri merupakan bagian dari Karsadia Culture Space yang dikelola seluruhnya oleh keponakannya. Termasuk soal pengembangan bisnis melon ini kedepannya.

"Sekarang nahkoda ada di tangan belakang saya ini (keponakannya), dan saya pikir mereka lebih maju pemikirannya dibanding saya. Kerena mereka lebih paham dengan era digital seperti sekarang ini, yang namanya mengembangkan sebuah bisnis seperti apa. Jadi saya ibaratnya orang yang dituakan, ya jadi penasehat mereka saja," jelasnya.

Selain itu, dengan adanya konsep lahan pertanian melalui green house melon ini, Mayangsari juga mengajak para pemuda agar tertarik untuk bisa menekuni profesi sebagai petani milenial, sebab menjadi petani itu keren. 

Mayangsari juga ingin mengubah mindset anak-anak muda agar mau menjadi petani. Ia mencontohkan jika pertanian di luar negeri bisa maju dan hebat karena dijalankan oleh anak-anak muda.

"Ini langkah kecil saya memulai untuk membuat Karsadia Farm, mengedukasi kepada anak-anak muda bahwa untuk menjadi petani bisa banget jadi keren, bisa banget jadi pinter dan bisa banget jadi kaya," ucapnya.

Menurut Founder Karsadia Culture Space, Setiawan Adi Nugroho menjelaskan jika kebun melon Mayangsari yang dikelola Karsadia Farm hanya fokus pada dua jenis, yakni jenis Inthanon dan jenis Golden Aroma. Yang menarik dari melon yang dikelola Karsadia Farm ini ditanam dengan sistem hidroponik menggunakan metode green house, serta dikelola oleh para anak-anak muda dari wilayah Purwokerto dan Malaysia.

"Saya sendiri kebetulan kerjasama dengan pemuda-pemuda daerah, anak-anak Unsoed Purwokerto. Kami pun bekerjasama dengan beberapa teman-teman dari Malaysia yang notabenenya mereka sudah berhasil di luar. Jadi kita bawa ke sini, kita bangun kembali dengan melakukan eksperimen baru, itu yang menjadikan perbedaan dari melon melon yang lain, karena rasa manisnya beda," ujarnya.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut