get app
inews
Aa Text
Read Next : Dinkes Cilacap Minta Seluruh Puskesmas Menerapkan Integrasi Layanan Primer Tahun Ini

Dinkes Banyumas Siap Jadi Support System Utama Sistem Rujukan BPJS Kesehatan

Selasa, 27 Juni 2023 | 11:09 WIB
header img
Dinkes Banyumas mendukung sistem rujukan yang telah dijalankan BPJS Kesehatan dan meminta fasilitas kesehatan lebih aware terhadap pentingnya peningkatan kualitas pelayanan. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Widya Grehastuti mendukung sistem rujukan yang telah dijalankan BPJS Kesehatan dan meminta fasilitas kesehatan lebih aware terhadap pentingnya peningkatan kualitas pelayanan dari fasilitas kesehatan kepada masyarakat, khususnya peserta JKN.

“Kami dari Dinas Kesehatan berupaya menyelaraskan fasilitas kesehatan di Kabupaten Banyumas dalam pengelolaan sistem rujukan. Tentunya, kami juga memerlukan peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) untuk dapat mengoptimalkan kelompok staf medis yang ada dalam pelaksanaan sistem rujukan,” ujar Widya pada kegiatan Forum Group Discussion Sistem Rujukan dan Program Rujuk Balik (PRB) Puskesmas dan Rumah Sakit Wilayah Banyumas di Purwokerto. 

Dia menambahkan, secara bertahap Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas akan memperbarui keilmuan tenaga medis yang ada di FKTP untuk meningkatkan kompetensi yang berkaitan dengan sistem rujukan, termasuk sistem pasca rujuk balik.

“Ayo semua bersama-sama kita tingkatkan kompetensi untuk menjadi gatekeeper sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas akan menjadi support system utama untuk kita semua, baik fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan, dan masyarakat,” ajak Widya.

Untuk itu, Widya mengajak seluruh fasilitas kesehatan untuk berkomitmen mengimplementasikan transformasi mutu layanan. Upaya ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien dalam proses pengobatan di fasilitas kesehatan.

“Mohon kesepakatan dari fasilitas kesehatan semua, kita saling intropeksi diri untuk meningkatkan layanan kesehatan dan meningkatkan kompetensi kita. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas akan selalu mendampingi dan menyelaraskan ketentuan yang ada. Semoga masyarakat selalu dan lebih percaya dengan pelayanan kesehatan yang diberikan FKTP dan FKRTL,” tuturnya.

Kepala Bagian Keuangan RSUD Margono Soekarjo, Lilis Ernawati juga mendukung adanya sistem gatekeeper. Sebagai gatekeeper, FKTP harus lebih memaksimalkan pemanfaatan Aplikasi P-Care dalam penentuan diagnosa dan tujuan poli rujukan agar pasien tertangani di rumah sakit secara tepat.
“RSUD Margono Soekarjo juga berusaha semaksimal mungkin melakukan proses Program Rujuk Balik (PRB) peserta JKN ke FKTP yang ada di Kabupaten Banyumas,” kata Lilis.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto, Unting Patri Wicaksono Pribadi menjelaskan, sebagai upaya memperkuat sistem rujukan BPJS Kesehatan yang diterapkan di FKTP dan FKRTL, pihaknya menyebut rutin melakukan supervisi untuk membuktikan apakah sistem rujukan tersebut sudah diimplementasikan dengan baik dan memberi dampak positif bagi faskes dan peserta JKN.

“Untuk mengoptimalisasi sistem rujukan yang telah ada, kami rutin melakukan supervisi ke FKTP dan FKRTL untuk melihat dan membuktikan secara lebih rinci apakah ketentuan sistem rujukan telah dilaksanakan dengan baik dan apakah ada kendala dari sistem rujukan tersebut. Sistem rujukan dari BPJS Kesehatan ini sudah banyak diapreasiasi negara lain, seperti Amerika,” kata Unting.

Survey yang dimaksud ini ialah Supervisi, Lihat, dan Buktikan Langsung (Si-Bling). Tujuan Si- Bling yakni untuk mendapatkan fakta sesungguhnya atas pelayanan FKTP kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai pemenuhan kewajiban terhadap Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Ketua Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB), Jusi Febrianto mengingatkan kembali kepada perwakilan FKTP dan FKRTL yang menghadiri kegiatan FGD hari ini, untuk selalu dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan pasien. Menurutnya, sistem JKN diciptakan karena konsumen tidak tahu ataupun belum bisa membedakan apa yang sebenarnya pasien inginkan dan butuhkan.

“Kita harus ingat kembali, apa yang diinginkan pasien belum tentu yang dibutuhkan oleh pasien. Adanya Panduan Pelayanan Klinik (PPK) yang sudah ada harus digunakan dengan baik untuk memberikan pelayanan yang sesuai kepada pasien, khususnya peserta JKN,” kata Jusi.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut