get app
inews
Aa Text
Read Next : Daop 5 Purwokerto Tingkatkan Keselamatan Perjalanan Kereta Api di Musim Penghujan

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, 3 Tewas, Lebih dari 500 Mengungsi

Sabtu, 08 Juli 2023 | 09:04 WIB
header img
Banjir lahar Gunung Semeru yang mengakibatkan 516 orang mengungsi, sementara 3 orang dilaporkan meninggal dunia. (Foto: Okezone)

LUMAJANG, iNewsPurwokerto.id - Kabar duka datang dari Lumajang. Cuaca ekstrem telah menyebabkan banjir lahar Gunung Semeru yang mengakibatkan 516 orang mengungsi, sementara 3 orang dilaporkan meninggal dunia.

Pemerintah Kabupaten Lumajang segera menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari, mulai Jumat (7/7/2023). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap banjir bandang dan aliran lahar dingin Gunung Semeru yang melanda enam kecamatan di Lumajang. Selain banjir, akses jalan juga tertutup akibat longsor yang disebabkan oleh hujan deras di Lumajang.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menjelaskan bahwa status tanggap darurat ini diberlakukan untuk memantau situasi dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, curah hujan masih tinggi dan aliran lahar Gunung Semeru tidak dapat diprediksi. Pihaknya juga masih melakukan evakuasi penduduk dan pendataan kerusakan infrastruktur dan rumah penduduk.

"Saya telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Semua telah saya tandatangani dan saya tunjuk Sekretaris Daerah untuk memimpin tim satuan tugas," ujarnya.

Data sementara menunjukkan banjir melanda enam kecamatan, yaitu Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Kecamatan Pronojiwo, Pasrujambe, dan Tempursari.

Sementara itu, data sementara dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lumajang mengungkapkan sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat banjir dan longsor, antara lain jembatan yang menghubungkan Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit yang mengalami kerusakan total.

Jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, begitu pula jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang-Malang yang terputus total.

Selain itu, jalur Piket Nol, tepatnya di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tidak dapat dilalui karena tertutup oleh tanah.

Jalur Curah Kobokan juga masih tidak bisa dilalui karena banjir lahar dingin masih berlangsung. Evakuasi dilakukan untuk menyelamatkan warga, dan dalam proses evakuasi tersebut ditemukan tiga orang meninggal dunia.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut