Amunisi yang paling awal ditemukan sendiri kondisinya sudah sangat buruk, di mana serbuk proyektil telah dibuang dan antara selongsong dengan proyektil juga telah terpisah.
Maka dari itu, Danlanal segera meminta bantuan dari Underwater Documentary Team (UDT) Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) setelah melaksanakan maping di sekitar lokasi temuan, untuk melakukan dokumentasi bawah air.
Berdasarkan temuan tersebut, jenis kaliber amunisi yang ditemukan kemungkinan besar adalah produk Amerika Serikat dengan kaliber 12,7 mm yang merupakan amunisi produk Amerika.
Kaliber 12,7 ini menurut Danlanal merupakan amunisi senjata mitraliur. Biasanya, amunisi ini dipasang pada pesawat Amerika type P40E yang diangkut oleh kapal perang pada era PD II.
“Kalau bisa mengangkut pesawat berarti dia jenisnya induk. Namun, ini belum dapat dipastikan,” ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah