"Kami senang bahwa sebelumnya kami berhasil mengatasi kemiskinan ekstrem dan kami menduduki peringkat kedua dalam penanganan masalah ini di Jawa Tengah. Sehingga tingkat kemiskinan secara keseluruhan telah berhasil ditekan sekitar 1,4%. Ini merupakan pencapaian yang signifikan, mengingat biasanya angkanya adalah 0,0,0. Selain itu, kami berhasil mengurangi tingkat kemiskinan sebesar 1,4% pada tahun 2022," tambah Bupati.
Bupati juga menjelaskan upaya yang telah dilakukan. Pemerintah daerah telah meluncurkan banyak program untuk mengatasi kemiskinan. Salah satu fokus utama adalah pendidikan, dengan mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar 1 triliun rupiah, guna meningkatkan kualitas pendidikan di Kebumen.
"Kami percaya bahwa dengan kualitas pendidikan yang baik, kami dapat melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Ini akan memberikan masyarakat kami daya saing yang lebih baik, etos kerja yang kuat, dan banyak prestasi, sehingga kemiskinan dapat diatasi dengan sendirinya," ujar Bupati.
Selain itu, pemerintah juga telah menggerakkan sektor ekonomi masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai acara di Kebumen, seperti Kebumen International Expo yang diadakan dua kali, Kebumen Mendegam, dan pemulihan jalan Moro Soetta sebagai pusat ekonomi di Kebumen.
"Kami sangat senang bahwa pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen mencapai 5,79%, melebihi pertumbuhan tingkat provinsi dan nasional," jelas Bupati.
Pemerintah juga memberikan bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, beasiswa, Kartu Kebumen Sejahtera, serta bantuan dalam bentuk peralatan pertanian, hewan ternak, dan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), yang melibatkan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat.
"Kami menjalin kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat serta melibatkan partisipasi masyarakat. Strategi kami adalah memilah masalah yang ekstrem dan menentukan masalah yang dapat kami bantu," pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito