Logo Network
Network

Dari Sekolah Kartun, Wujudkan Mimpi Besar Mbangun Desa

Bayu Sasongko
.
Rabu, 05 Mei 2021 | 12:34 WIB
Dari Sekolah Kartun, Wujudkan Mimpi Besar Mbangun Desa
Kegiatan anak-anak di Kie Art Cartoon School berlatih menggambar kartun. (Foto : Elde Joyosumito).

PURBALINGGA, iNews.id- Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondag, Purbalingga, Jawa Tengah, menyimpan berlian yang beragsur mulai terlihat benderang. Dari desa kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Purbalingga ini ratusan talenta-talenta seni dipoles dan diasah demi mimpi besar menggerakan tanah tumpah darah.

Tepat di tengah desa, mimpi terbangun. Sekolah kartun, 'Kie Art Cartoon School' yang tujuh bulan lalu dilaunching menjadi pondasi bangunan mimpi-mimpi pemuda di Sidareja. Semakin hari, semakin berkembang, tak hanya menjadi wadah para pemuda yang hobi melukis, atau menggambar kartun. Tapi kini, sudah ada enam tempat bidang kreativitas, yakni karawitan, wayang, akustik, tari, dan teater. Nantinya, akan ada galeri seni di tempat ini.

"Saat ini kami sedang membentuk nyawanya. Berlatih berlatih dan berkarya. Nantinya kalau benar-benar desanya sudah terlaunching dan mural-mural sudah selasai semua, ini akan memberikan desa akan menjadi harmonis dan ada dinamikanya," ungkap penggagas Kie Sekolah Kartun, Gita Tomdean saat berbincang dengan iNews Purwokerto beberapa waktu lalu.

Gita menjelaskan, diharapkan nantinya orang-orang yang berkunjung ke Desa Sidareja, tak hanya sekadar datang dan berkunjung saja. Tapi, bisa menyaksikan pagelaran-pagelaran yang dimainkan oleh anak-anak dan pemuda setempat. Sebab itu, sejak tujuh bulan lalu juga semua ikut bergerak, terus mengasah diri dan berlatih.

"Latihan anak-anak sudah terjadwal dari Senin sampai Sabtu, ada tari, nyanyi, sketsa dan lain-lain. Kita bahkan sudah membuat jinggel desa untuk akustiknya. Yang menakjubkan lagi, anak-anak sudah menciptakan lagu dengan gamelan," ujar Gita.

Lagu dengan gamelan itu, lanjut Gita, bercerita tentang desa, dan satunya tentang srikandi milenial.

"Semua kami lakukan dengan hati. Karena jika dengan hati, meski kita berada di desa kecil tapi vibrasinya akan sampai kemana-mana. Kami selalu membakar semangat teman-teman disini, seperti bagaimana seni karawitan menjadi kurikulum di luar negeri, dan hal-hal menarik lainnya," kata Gita.

Dengan mimpi besar menggerakan desa melalui seni ini, diharapkan perubahan atau transforamsi dapat terjadi dalam segala lini, dan berimbas ke keadaan ekonomi masyarakat. Atau lebih berkembang.

"Pada akhirnya energi para pemuda jugalah yang dapat mengubah semuanya. Ketika desa ini berkembang, ini semua dari mereka," ucap Gita.

Untuk meraih mimpi besar itu, saat ini wajah desa sudah dihiasi dengan berbagai gambar atau mural di dinding-dinding rumah warga, maupun tempat-tempat umum. Sekitar 150 orang bergerak, dengan semangat yang sama, dengan hati, membangun desa tercinta mereka. 

"Yang kelompok pemuda seni ada 60 orang, kalau yang anak-anak kecil 90 orang, kurang lebih ada 150 orang. Untuk yang kartun 11 orang. Target rumah yang dimural 88 rumah, sekarang sudah berjalan 24 rumah," pungkas Gita.

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.