CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Krisis air bersih makin meluas seiring dengan kian panjangnya musim kemarau di Cilacap. Jumlah warga yang mengalami krisis air bersih mencapai 37.303 jiwa atau 12.085 keluarga. Mereka tersebar di 34 desa di 16 kcamatan.
“Kami terus memberikan pasokan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan,”jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan pada Selasa (12/9/2023). Menurutnya, pihaknya telah mendistribusikan air bersih sebanyak 254 tangki atau 1.270.000 liter air bersih.
“Stiap harinya, kami menyuplai kebutuhan air bersih untuk daerah-daerah yang mengalami krisis. Truk tangki pengangkut air bersih tidak pernah berhenti menyuplai,”jelasnya.
Dikatakan oleh Budi, krisis air bersih paling parah dialami oleh Kecamatan Kawunganten. Sebab, di kecamatan setempat ada 9 desa yang mengalami krisis air bersih.
“Jadi di Cilacap, kecamatan yang paling mengalami krisis air bersih adalah Kawunganten. Sudah ada 9 desa yang terdampak. Hingga kini, sudah ada 121 tangki air bersih yang didistribusikan,”ungkapnya.
Sementara 15 kecamatan lainnya adalah Patimuan dengan 26 tangki, Dayeuhluhur sebanyak 12 tangki, Gandrungmangu 29 tangki, Bantarsari 9 tangki. Sedangkan Kecamatan Kampung Laut 15 tangki dan kecamatan-kecamatan sisanya sebanyak 1-5 tangki.
Editor : EldeJoyosemito