get app
inews
Aa Read Next : Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Cegah Parkinson, Tingkatkan Mood hingga Turunkan Berat Badan

Kisah Sukses Sarjana Teknik Tolak Kerja di BUMN Ternama, Pilih Bisnis Kopi Modal Rp10 Ribu

Sabtu, 28 Oktober 2023 | 19:37 WIB
header img
Kisah Sukses Sarjana Teknik Tolak Kerja di BUMN Ternama, Pilih Bisnis Kopi Modal Rp10 Ribu. Foto: YouTube Naik Kelas

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kisah sukses Mohammad Hudioro, pemilik kedai Raos Kopi di Tulungagung, Jawa Timur dapat menjadi inspirasi banyak orang. Bagaimana tidak, pria yang akrab disapa Mas Udek ini menjadi pemasok kopi keberbagai kafe hingga hotel di sejumlah daerah di Indonesia.

Berawal dari menyukai kopi, Mas Udek melihat peluang menjanjikan dari bisnis kopi di Indonesia. Mas Udek mengaku jika dirinya merupakan orang pertama yang membuka manual brew di Tulungagung.

Sesuai dengan namanya, kedai Raos Kopi, yang dalam bahasa Jawa memiliki arti Rasa Kapi, ternyata mengandung makna yang dalam. Kedai kopi ini memiliki cita rasa yang pas dan nikmat untuk para pecinta kopi.

Usaha bisnis kopi tersebut dimulai pada 2013 dengan modal Rp10 ribu. Mas Udek membuat penggorengan dari tanah liat dan kayu bakar untuk menyangrai kopi, usahanya pun tak sia-sia, kini bisnis kopi yang dilakukan terus berkembang.

Pada saat awal membuka usaha roastery, Mas Udek mengaku jika banyak sekali membuang kopi, hal ini disebabkan sulitnya melakukan proses sangrai. Meskipun banyak tantangan dan kompetitor hingga proses sangrai, tapi Mas Udek tetap teguh pada prinsipnya untuk tidak menyamakan produknya dengan yang lain.

“Alhamdulillah semakin dikenal bahkan saya merambah ke konseptor developer,” kata Mas Udek, dikutip IDXChannel dari YouTube Naik Kelas, Sabtu (28/10/2023).

Kini kopi hasil sangrainya telah dipasok ke beberapa coffee shop dan hotel-hotel yang ada di sejumlah daerah. Bahkan pengiriman ke Bali setiap minggunya mencapai 10 kilogram.

Berawal dari membuat penggorengan dari tanah liat dan membuat mesin sendiri, usaha Mas Udek terus berkembang hingga dapat melakukan impor mesin sangrai untuk mendukung usahanya. 

Mas Udek bahkan mengaku jika awalnya sempat takut karena banyak kompetitor, tapi dia tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi dalam usahanya. 

Sarjana Teknik Kimia Industri dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tidak menyesali keputusannya menjadi pengusaha. Ia bahkan bersyukur telah menolak tawaran saudaranya untuk bekerja pada salah satu BUMN ternama. Alasanya, karena ia tidak ingin utang budi di kemudian hari. 

"Saya enggak mau, saya mau nyari (kerja) sendiri,” ujarnya.

Kini perlahan ia menikmati jerih payahnya dalam bisnis kopi yang telah ia rintis sejak awal. Dari membuka bisnis di garasi, pindah ke ruko, hingga kini ia memiliki kedai sendiri dengan pelanggan di mana-mana.

Ada berbagai varian kopi yang ia jual sebagai produsen kopi, diantaranya mulai dari robusta hingga arabica. Dia juga menjual kopi biji, kopi bubuk, jasa sangrai, kopi seduh hingga aneka minuman.

Mas Udek mengaku kunci kesuksesannya dalam menjalankan berbisnis kopi adalah tidak pantang menyerah, tekun, terus berinovasi, dan kesetiaan pada prinsip, serta gigih dalam menghadapi rintangan. Ia juga membuktikan bahwa sabar dan fokus pada tujuan dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut