Sebab, kalau Indonesia ingin maju, maka harus menembus pasar global. Meski pasar dalam negeri juga harus dijaga. Tetapi ekspansi ekspor harus dilakukan.
“Selain itu, dengan adanya ECP, maka UMKM bakal berkembang dan menyerap tenaga kerja. Jadi, tidak hanya ekspor saja untuk mendapatkan cuan, namun lapangan kerja juga terbuka. Masing-masing UMKM bisa menyerap hingga 20 pekerja,”tandasnya.
Terkait dengan perwakilan Kemendag yang berada di 31 negara, Suhanto mengatakan bahwa sudah memberikan dampak baik kepada UMKM. “Pada waktu ada Trade Expo di Jakarta beberapa waktu lalu, sangat banyak mendatangkan buyer. Transaksinya juga sangat tinggi mencapai USD 25 miliar. “Ini meripakan transaksi terbesar selama ada pameran di Indonesia,”ujarnya.
Pemerintah berupaya untuk memaksimalkan usaha dalam menangkap peluang meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi jadi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia. “Tidak hanya peluangnya saja, tetapi strategi untuk meraihnya sudah dijalankan melalui pemberdayaan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi, pembenahan regulasi dan Pembangunan infrastruktur,”katanya.
Sesuai arahan Presiden, Kemendag ditugaskan menjaga stabilitas harga domestik dan meningkatkan ekspor ke pasar non tradisional, Presiden juga menugaskan Kemendag untuk membina pelaku ekspor UKM.
“Program ECP ini merupakan upaya pemberdayaan UKM ekspor melalui penguatan kompetensi dan kemampuan ekspor para pelaku usaha. Saya berharap dengan program dan fasilitas ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang ekspor yang pada akhirnya UKM dapat menjadi eksportir yang tangguh,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito