PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Prof Dr Adhi Iman Sulaiman, SIP, MSi, dikukuhkan sebagai Guru Besar Pertama di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto pada Kamis (23/11/2023). Acara pengukuhan berlangsung di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman Unsoed.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Komunikasi Partisipatif Sebagai Reformasi Sosial, Ekonomi Pembangunan (Resep), dalam Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan untuk Kesejahteraan dan Kemandirian," Prof Adhi Iman Sulaiman menjelaskan konsep komunikasi pemberdayaan sebagai bentuk nyata dari komunikasi pembangunan partisipatif.
Komunikasi ini bersifat dialogis dan aspiratif, di mana terjadi interaksi antara masyarakat dan pemerintah dengan kesetaraan yang tinggi.
Dengan pendekatan ini, aspirasi dan keinginan masyarakat menjadi fokus utama, memungkinkan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan meraih tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.
Prof Adhi Iman Sulaiman menekankan bahwa melalui komunikasi partisipatif ini, masyarakat Indonesia, khususnya di daerah pedesaan, dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan potensi dan kemampuan di lingkungan mereka, masyarakat dapat aktif terlibat dalam proses pembangunan.
"Problematika yang dihadapi secara lokal, terutama di pedesaan, terkait dengan pembangunan di perkotaan dan pedesaan, seperti urbanisasi dan migrasi. Generasi muda di desa tidak salah jika memilih urbanisasi ke perkotaan, terutama untuk mencari pendidikan dan pekerjaan," katanya.
Prof Adhi Iman menyoroti paradigma pemberdayaan, di mana desa dianggap sebagai pondasi pembangunan dengan potensi ekonomi dan sosial yang perlu ditingkatkan. Hal ini diwujudkan melalui peningkatan motivasi masyarakat untuk terus belajar, bekerja keras, serta berkreasi dan berproduktivitas.
Faktor lainnya yang disoroti melibatkan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, kesejahteraan, dan kemandirian.
Selain itu, pengembangan kelembagaan sosial ekonomi, kearifan lokal, dan modial sosial juga menjadi fokus.
Prof Adhi juga menekankan peningkatan kemampuan berpikir kritis untuk berpartisipasi, melakukan kontrol terhadap kekuasaan dan struktur, serta memahami, mentaati, dan melaksanakan kebijakan dari segi yuridis.
Prof Dr Adhi Iman Sulaiman dikukuhkan bersama empat guru besar lainnya, yaitu Prof Dr Dwiyono Indiahono (Guru Besar Kebijakan Publik), Prof Ahadiyat Yugi Rahayu (Guru Besar Bidang Ilmu Ekologi Tanaman), Prof Dr Abdul Aziz Nasihuddin (Guru Besar Hukum Perundangan), dan Prof Dr Kadar Pamuji (Guru Besar Hukum Administrasi Publik).
Editor : EldeJoyosemito