Presiden Jokowi hingga Soe Hok Gie, Tokoh yang Aktif di Mahasiswa Pecinta Alam

JAKARTA, iNews.id - Kecintaan terhadap alam bebas, membuat sebagian orang bertekad untuk memasuki dunia pecinta alam. Bukan hanya bergerak di alam bebas, namun kelompok pecinta alam dapat lebih menyalurkan hobinya di bidang lingkungan hidup, konservasi alam, hingga kegiatan ekstrem di alam bebas dengan teknik dan kemampuan yang telah mumpuni.  

Menjadi bagian mahasiswa pecinta alam ( Mapala ) bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, dibutuhkan tekad dan mental yang kuat, selain itu belajar berorganisasi dalam kelompok ini merupakan hal yang sangat bermanfaat dikemudian hari, karena Mapala telah banyak ditempa di alam bebas.

Baca Juga

Ratusan Anggota Mapala Fapet Unsoed Tanam Pohon di Baturraden

Namun, tokoh berikut ini gigih menggeluti kegiatan alam dengan bergabung menjadi mahasiswa pecinta alam. Berikut tokoh-tokoh yang aktif di mahasiswa pecinta alam.

1. Herman Lantang

Herman Lantang merupakan aktivis di zaman Soekarno. Herman lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, pada 2 Juli 1940.

Baca Juga

HUT ke-45, Capra Pala Tanam Ratusan Pohon di Seluruh Indonesia

Selama menempuh pendidikannya di Universitas Indonesia, Herman tercatat pernah menjadi ketua Mapala UI pada periode 1972-1974. Tak hanya itu, ternyata Herman juga menjadi salah satu sosok pendiri unit kegiatan mahasiswa Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia sekaligus pelopor pendaki gunung dan penjelajah Indonesia 'The Legend'.

Herman merupakan sahabat dari sosok Soe Hok Gie. Pria bernama lengkap Herman Onesimus Lantang telah tutup usia pada Maret 2021.

2. Joko Widodo

Presiden Joko Widodo merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM). Semasa mengemban ilmu di sana, Jokowi aktif di beberapa kegiatan kemahasiswaan, salah satunya mapala. Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu bergabung dengan Mapala Silvagama.

Silvagama merupakan sebutan unit kegiatan mahasiswa kepecintalaman tingkat Fakultas Kehutanan UGM. Bahkan Jokowi pernah mengikuti ekspedisi ke Gunung Kerinci, Sumatera Barat pada 1983.

Editor : Arbi Anugrah