Allan berkebangsaan Amerika Serikat yang berpengalaman tempur di masa perang Korea. Ia diketahui memiliki kode “11”, yakni tentara sewaan CIA yang bertugas mengacaukan pasifik.
Sedangkan Pedro diketahui bernama Harry Rantung, seorang Kopral AURI di pangkalan Morotai yang bergabung dengan pemberontak Permesta.
Dokumen yang disita TNI menyebut Pedro kelahiran Davao Philipina. Di pesawat B-26, Rantung bertugas sebagai operator radio yang menghubungkan komunikasi dengan Manado (markas Permesta).
Duet keduanya dalam serangan udara sempat menghancurkan obyek-obyek militer milik TNI di kawasan lapangan terbang Ambon. Dalam penggeledahan sekaligus interogasi itu TNI mengembalikan dompet berisi uang dan foto istri Allan Pope.
Penangkapan Allan Pope sebagai agen CIA langsung dilaporkan Jakarta. Namun Pemerintahan Soekarno tidak segera mengumumkan dengan pertimbangan operasi Morotai masih perlu dirahasiakan.
Pengadilan RI kemudian menjatuhi vonis hukuman mati kepada Allan Pope dan hukuman 15 tahun penjara kepada Harry Rantung. Pemerintah Amerika Serikat langsung turun tangan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta