“Saya menolak untuk percaya bahwa lebih banyak kekerasan akan membawa keamanan, saya menolak untuk mengambil bagian dalam perang balas dendam. Refusenik, atau orang-orang yang menolak untuk bertugas di militer, bukanlah hal yang umum di Israel, meskipun terdapat pemberitaan mengenai perbedaan pendapat pada tahun-tahun sebelum perang yang sedang berlangsung. Awal tahun ini, ratusan remaja Israel menolak bergabung dengan tentara sebagai cara untuk memprotes rencana pemerintah melakukan perombakan hukum yang menurut mereka akan mengubah negara tersebut menjadi negara yang tidak demokratis," tambahnya.
Hukum Israel mewajibkan semua warga negara Israel yang berusia di atas 18 tahun yang beragama Yahudi, Druze, atau Sirkasia untuk bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dengan beberapa pengecualian bagi orang Arab Israel, wanita beragama, pasangan menikah, atau orang yang tidak sehat secara medis atau mental.
Beberapa orang Yahudi ultra-ortodoks, seperti Yahudi Haredi, juga dikecualikan dari wajib militer, laki-laki diharapkan mengabdi minimal 32 bulan, sedangkan perempuan harus mengabdi minimal 24 bulan.
Israel memiliki salah satu militer terbesar di dunia, Neraca Militer 2023 dari Institut Internasional untuk Studi Strategis mengatakan terdapat hampir 170.000 personel militer aktif, meskipun tentara memiliki ratusan ribu lagi cadangan yang dapat mereka bawa sebagai bantuan tambahan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta