get app
inews
Aa Text
Read Next : PWI Banyumas Bersama PMI Bantu Air Bersih Warga Terpencil

PWI Banyumas Berkolaborasi Selamatkan Tanaman Endemik Gunung Slamet 

Sabtu, 12 Februari 2022 | 13:16 WIB
header img
Bupati Banyumas Achmad Husein menanam kantong semar (Nephentes adrianii).

PURWOKERTO, iNews.id – PWI Banyumas bersama dengan Mahupa, mahasiswa pecinta alam Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku) Purwokerto mengadakan penanaman kantong semar (Nephentes adrianii). Kantong semar tersebut merupakan tanaman endemik Gunung Slamet.

Acara penanaman tanaman endemik itu merupakan rangkaian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di wilayah Kabupaten Banyumas. Acara peringatan HPN berlangsung selama dua hari dari Jumat hingga Sabtu (11-12/2/2022) di Baturraden Adventure Forest (BAF). Sebelum penanaman kantong semar, PWI menggelar Diskusi Konservasi di Gunung Slamet pada Jumat malam. Acara tersebut juga didukung penuh oleh Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Kantor BI Purwokerto, BAF dan lainnya. 

Sementara pada Sabtu pagi, bersama dengan Bupati Banyumas Achmad Husein, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Ketua DPRD Banyumas Budhi Setiawan, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rony Hartawan serta pejabat lainnya. Mereka ikut menanam Nephentes adrianii di lereng Gunung Slamet selatan kawasan BAF.

Pegiat konservasi kantong semar dari Mahupa Unwiku, Rizki Nurzamali, mengatakan bahwa status Nephentes adrianii masuk dalam kategori langka. Status kelangkaan species Nepenthes adrianii termasuk dalam Convention on International Trade of Endangered Species (CITES) terdapat apendiks I dan II yaitu tanaman ini tergolong hampir punah dan langka. “Tanaman ini masuk dalam kategori dilindungi. Sehingga perlu ada pelestarian. Apalagi untuk spesies ini di alam hanya tersisa sekitar 2.600 saja, kebanyakan di lereng Gunung Slamet,”jelas Rizki.

Menurutnya, ancaman terbesarnya adalah dicuri oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Pasalnya, jenis kantong semar ini juga banyak diperjualbelikan di market place dengan harga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per tanaman.

“Atas kondisi seperti inilah, kami difasilitasi BAF membuat tempat pengembangbiakan  kantong semar. Kami melakukan perbanyakan dan dari sekitar 300 tanaman, ada 50-an tanaman yang mati. Selebihnya, jika sudah cukup besar, kami kembalikan ke alam. Seperti yang dilakukan hari ini (Sabtu),”kata dia.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut