get app
inews
Aa Text
Read Next : Alhamdullilah, Dustin Tiffani Menikah dengan Ditha Rizky Amalia Pagi Ini

Benarkah Dilarang Menikah pada Bulan Suro?

Kamis, 04 Juli 2024 | 17:55 WIB
header img
Benarkah Dilarang Menikah pada Bulan Suro? Foto Ilustrasi iNews.id

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Benarkah dilarang menikah pada bulan Suro? Sebagian masyarakat Jawa beranggapan jika bulan Suro atau bertepatan dengan bulan Muharram merupakan bulan keramat. Terdapat larangan yang masih dipercaya hingga saat ini untuk tidak mantu alias menikahkan anak.

KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq, penceramah ternama mengatakan jika orang Jawa memang memiliki banyak larangan pada bulan Suro. Mereka tidak berani melakukan aktivitas seperti mantu, senang-senang hingga pindahan rumah.

"Ini orang yang kadang salah paham. Orang yang paling percaya dengan barang-barang yang bikin orang musyrik. Buktinya apa, masak pas bulan Asyura (Suro) enggak berani menikah. Malah orang Jawa memercayai kalau Nyi Roro Kidul mantu," ujar Gus Muwafiq dalam tayangan video ceramahnya dikutip dari Okezone, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya, yang terjadi pada bulan Suro sebenarnya adalah terkait awal kisah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hijrah. Saat itu Islam pertama kali turun di Makkah, kemudian lanjut ke Madinah. 

Kemudian menantu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hijrah yakni Ali mengajaknya ke Basrah. Mereka pergi bersama dengan Hasan dan Husein putranya.

Gus Muwafiq kemudian mengkisahkan, Basrah (Persia) pada masa itu merupakan negara yang belum dijamah Islam. Di mana orang-orang yang berada di sana masih menyembah api. Tapi, karena Ali menjadi sosok cerdas dan lembut, dia pun disegani oleh orang Persia.

Sampai akhirnya Raja Persia, Rustum, mencari tahu sosok Ali. Usai tahu kebaikannya, Raja Rustum yang berkepercayaan Majusi lantas berkunjung ke rumah, tujuannya adalah melamar putra Ali. Hingga akhirnya, putranya menikah dengan putri dari Raja Rustum dan mendapatkan banyak keturunan.

Dari kisah itulah Raja Rustum mantap masuk Islam. Dia tidak lagi menyembah api, akan tetapi percaya dengan adanya kuasa Allah Subhanahu wa Ta'ala. Muncul pula masjid-masjid untuk beribadah di Persia. 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut