get app
inews
Aa Read Next : Kisah Mohammad Jamaludin, Pengelola PLTH Desa Terpencil untuk Kemandirian Energi

Inilah Kontribusi Kilang Pertamina Cilacap dalam Penanganan Krisis Iklim

Sabtu, 06 Juli 2024 | 09:07 WIB
header img
KPI RU IV Cilacap menonjol sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam upaya penanganan krisis iklim melalui berbagai program inisiatif. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Krisis iklim telah menjadi isu lingkungan yang krusial dalam beberapa waktu terakhir, termasuk dalam perayaan Hari Lingkungan Hidup Internasional tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. 

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menonjol sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam upaya penanganan krisis iklim melalui berbagai program inisiatif.

Acara Hari Lingkungan Hidup tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, tidak hanya diisi dengan serangkaian kegiatan lingkungan tetapi juga sebuah talkshow mengenai upaya penyelamatan lingkungan. 

Tiga narasumber dari berbagai bidang hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, yaitu dari PT KPI RU IV Cilacap, Institute of Essential Services Reform, dan komunitas Pepenglih Asih Jawa Tengah.

Sunaryo Adi Saputro, Officer Commrel & Compliance KPI RU IV Cilacap, mewakili perusahaan dalam memaparkan kontribusi PT KPI dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). "Kami menjalankan berbagai program untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060," ujar Sunaryo.

Salah satu program yang diunggulkan adalah Flare Gas Recovery System yang bertujuan untuk memaksimalkan pemulihan gas flare guna kebutuhan bahan bakar dan listrik di kilang. "Program ini berhasil mengurangi emisi yang timbul dari kegiatan produksi kilang," tambahnya.

Kilang Cilacap juga berkolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi dampak perubahan iklim. "Kami telah menanam jutaan pohon mangrove di Kolak Sekancil (Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan), Kampung Laut, Kelurahan Kutawaru, Pulau Momongan, dan berbagai lokasi lainnya, baik secara mandiri maupun bersinergi dengan pihak lain," jelas Sunaryo.

Secara khusus, Sunaryo menyebutkan bahwa Kolak Sekancil di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, merupakan program unggulan binaan Kilang Cilacap. "Kami telah menanam 1,7 juta batang mangrove sejak 2009. Tercatat ada 56 jenis mangrove yang teridentifikasi, dan 8 jenis telah tersertifikasi," ungkapnya.

Diskusi tersebut juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Raditya Yuda Wiranegara dari Institute of Essential Services Reform dan Kelvin Galuh Dwi Ardianto dari komunitas Pepeling Asih Jateng.

Setelah diskusi, dilakukan peninjauan stan pameran dan penanaman tanaman endemik, diikuti dengan seremonial peringatan Hari Lingkungan Hidup Internasional tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam sambutannya mengakui bahwa Jawa Tengah masih menghadapi krisis lingkungan. "Luas hutan di Jawa Tengah belum memenuhi luasan optimal. Alih fungsi lahan melalui penggundulan hutan dan pemanfaatan lahan yang melebihi daya dukung menjadi perhatian kita bersama," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi memberikan bantuan dan hibah kepada sejumlah pegiat lingkungan. Acara berlangsung meriah dan sukses, dihadiri oleh Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, pejabat Forkopimda, OPD Jateng, pegiat komunitas lingkungan, dan lainnya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut