"Awalnya saya merasa bingung ketika ada orang asing yang datang ke rumah. Namun seiring waktu, saya menyadari bahwa mereka datang dengan niat yang baik untuk membantu saya mencari pasangan yang baik dari berbagai tempat," ujar Xiao kepada Toutiao.
Kunjungan banyak orang juga membantu Xiao untuk membangun kepercayaan diri dan menjadi lebih terbiasa menghadapi berbagai situasi.
Ibunya juga menyatakan bahwa selain mencari pasangan hidup, tujuan utama dari memperkenalkan Xiao ke media sosial adalah untuk meningkatkan kepercayaan dirinya sendiri.
Sejak remaja, Xiao sudah memiliki tubuh yang berbeda dari teman-temannya. Ketika masih duduk di bangku SMP, tinggi badannya sudah mencapai 1,8 meter. Karena tingginya, sekolah mempercayainya sebagai atlet bola basket putri dan dia membawa beberapa kemenangan dalam kompetisi antar-wilayah.
Dia pernah diundang oleh klub bola basket profesional, tetapi Xiao memilih untuk menolak demi fokus pada studinya. Dia berhenti bermain bola basket di kelas 8 karena mengalami cedera serius.
Tinggi badannya terus bertambah sekitar 10 cm setiap tahunnya sejak saat itu. Hal ini menimbulkan beberapa masalah praktis, seperti kesulitan mendapatkan meja yang sesuai di kelas dan tidak adanya ranjang yang cukup besar di rumah.
Bahkan saat naik bus, Xiao harus duduk di bagian belakang untuk menghindari tatapan dan pembicaraan orang-orang.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta