Lebih dari itu, Bupati menekankan bahwa semua potensi dari Geopark Kebumen, baik itu geologi, hayati, budaya, dan pariwisatanya, harus memberikan dampak peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyatakan komitmennya dalam mendukung UGGp dengan mengalokasikan anggaran untuk keberlangsungan Geopark Kebumen.
"Kita harus memastikan jaminan anggaran untuk Geopark Kebumen setiap tahun harus ada. Bahkan untuk rencana jangka panjang kita, 20 tahun ke depan itu anggaran Geopark Kebumen dari sekarang pun harus disiapkan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dari Kemendikbudristek, Itje Chodidjah, melihat hasil positif dari semua rangkaian asesmen yang telah dilalui, yakni kesesuaian antara dokumen yang diajukan ke UNESCO dengan kondisi di lapangan.
"Ini sudah masuk tahap 60 persen, setelah itu dokumen dari hasil penilaian ini akan disidangkan di UNESCO. Jadi negara yang tergabung dalam komite itu nanti akan menilai hasil dari tim asesor di lapangan. Sehingga 40 persen sudah bukan menjadi kewenangan kita," tuturnya.
"Jadi kalau ditanya 40 persennya bagaimana? Itu sudah di luar tangan kita, di luar kendali kita. Nanti tim gabungan dari berbagai negara yang akan melakukan sidang untuk menentukan apakah Geopark Kebumen itu layak masuk UGGp dengan melihat kesesuaian hasil dari asesmen di lapangan," tambahnya.
Dengan melihat dokumen dan hasil penilaian di lapangan, pihaknya optimis Geopark Kebumen akan masuk UGGp. Pengumuman mengenai hal tersebut akan disampaikan UNESCO pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Editor : EldeJoyosemito