get app
inews
Aa Text
Read Next : Alami Turbulensi Hebat, Pesawat Boeing 787-9 Air Europa Mendarat Darurat di Brasil, 30 Orang Luka

13 Ikan Hiu Hidung Tajam di Laut Brasil Positif Mengandung Kokain

Jum'at, 26 Juli 2024 | 10:39 WIB
header img
Hiu hidung pajang di laut Brasil positif mengandung kokain. Foto: New York Time

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Laut yang tercemar menjadi masalah serius tidak hanya bagi manusia tetapi juga untuk ekosistem laut itu sendiri. Salah satu contohnya adalah ikan hiu di perairan Brasil yang ditemukan positif mengandung kokain.

Dalam penelitian yang berjudul Cocaine Shark dan dipublikasikan di jurnal Science of the Total Environment, para ilmuwan menganalisis tubuh 13 hiu hidung tajam (Rhizoprionodon lalandii) yang terperangkap dalam jaring nelayan di pantai Rio de Janeiro, Brasil. Hasilnya menunjukkan adanya kokain di dalam sel-sel hiu tersebut, seperti yang dilaporkan oleh NY Times.

Penelitian sebelumnya juga telah menemukan kandungan kokain di sungai, laut, dan air limbah di kota-kota Brasil. Bahkan jejak obat terlarang ini juga terdeteksi pada makhluk laut lainnya seperti udang.

Penelitian terbaru mengungkap bahwa residu kokain dalam kadar tinggi menyebabkan efek toksik yang serius pada hewan seperti kerang coklat, tiram, dan belut di Teluk Santos, negara bagian Sao Paulo, Brasil.

Namun, menurut para peneliti, konsentrasi kokain yang ditemukan pada hiu di Rio 100 kali lebih tinggi dibandingkan yang ditemukan pada hewan laut lainnya. Sayangnya, asal mula kokain yang masuk ke tubuh hiu masih menjadi misteri.

Salah satu penjelasan adalah kokain mungkin masuk ke lautan melalui pembuangan limbah dan kemudian dikonsumsi oleh ikan hiu.

“Terlepas dari asal usul obat tersebut yang masih belum diketahui, hasil penelitian menunjukkan bahwa kokain diperdagangkan dan tersebar luas di Brasil. Kokain memiliki waktu paruh yang pendek di lingkungan,” kata Enrico Mendes Saggioro, koordinator penelitian dari Oswaldo Cruz Institute, seperti dikutip oleh The Guardian pada Kamis (25/7/2024).

“Jadi, jika kita menemukan kokain pada hewan seperti ini, berarti banyak obat tersebut diserap oleh biota laut,” tambah Enrico.

Menurut para peneliti, ada beberapa kemungkinan mengenai bagaimana kokain sampai ke laut, salah satunya adalah obat tersebut terjatuh ke laut saat pengiriman menggunakan kapal. Kemungkinan lainnya adalah obat tersebut sengaja dibuang ke laut oleh penyelundup yang ingin menghindari penegak hukum.

Sebagai informasi, Brasil tidak memproduksi kokain dalam jumlah besar. Namun, negara ini dikenal sebagai eksportir utama dengan geng-geng jalanan kuat seperti First Capital Command (PCC) yang mengirimkan berton-ton kokain dalam kontainer ke Eropa.

Dengan adanya temuan ini, timbul kekhawatiran tambahan karena ikan hiu hidung runcing merupakan makanan umum di Brasil, meningkatkan kemungkinan residu kokain tersebut berpindah dari ikan ke manusia.

“Kami belum mengetahui tingkat dampaknya terhadap manusia, dan ini perlu menjadi fokus penelitian di masa depan. Namun, ini merupakan peringatan,” tutup Enrico.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut