get app
inews
Aa Read Next : Potong Harga Tengkulak, STIKOM Borong Hasil Panen Buncis Petani Lokal Lebih Layak

Harga Buncis Anjlok, Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto Bantu Distribusi Panen Raya

Senin, 05 Agustus 2024 | 20:45 WIB
header img
Harga Buncis Anjlok, Gereja Katolik Keuskupan Purwokerto Bantu Distribusi Panen Raya. Foto: Dok Gereja St Agustinus Purbalingga

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.idPanen raya sayur-mayur khususnya buncis di wilayah Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara menyebabkan harganya anjlok dari sekitar Rp 3.000 menjadi Rp 700-800 per kilogram di tingkat petani. Atas kondisi itu, Gereja Katolik di Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, dan Batang membantu distribusi serta pembelian lebih dari 1 ton buncis itu dengan harga normal.

“Besok untuk Santo Yosep Purwokerto Timur itu 430 kilogram plus Gereja Stasi Sokaraja itu 50 kilogram. Total ke umat Purwokerto ada 480 kilogram,” kata Pastor Paroki Santo Antonius Banjarnegara Valentinus Sumanto Winata saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (5/8/2024).

Pastor Sumanto mengatakan, aksi bela rasa ini muncul dari keprihatinan anjloknya harga buncis lantaran panen raya di sejumlah lokasi. Lewat tim kemanusiaan Karya Katresnan Banjarnegara (KKB) di wilayah Stasi Santo Lukas Karangkobar, umat bersama relawan menghimpun komoditi sayuran dari para petani yang kesulitan menjual hasil panen.

“Sayuran buncis dibeli seharga Rp 3.000 per kg, yang tadinya harga di tengkulak hanya Rp 800 per kg. Upaya kepedulian umat dengan membeli langsung dari petani akan meringankan petani karena mereka tidak harus menanggung biaya transportasi dan meminimalisir kerugian dari rusaknya harga pasaran yang tidak dapat menutup biaya produksinya,” tutur Sumanto.

Relawan Caritas Keuskupan Purwokerto (KARITO) Adi Rusprianto di Karangkobar menambahkan, kolaborasi pertama, didapatkan 550 kg buncis yang kemudian dikelola oleh Pastor Paroki dan WKRI (Wanita Katolik RI) Paroki Banjarnegara yang langsung dijual ke kalangan anggota dan umat. 

“Harga anjlok karena barang yang ada atau panen di tempat lain juga melimpah. Jadi mau tidak mau, petani menjual dengan harga tebasan. Satu petak kebun langsung dihargai sekian ratus ribu rupiah. Itu tindakan akhir petani yang tidak mungkin petik sendiri,” tutur Adi.

Pembelian dengan harga normal sekitar Rp 3.000 per kilogram, kata Adi, membuat para petani terselamatkan dari panen raya ini. Setidaknya mereka bisa mendapatkan modal produksi lagi dan bisa mendapatkan uang untuk tanam di musim berikutnya. 

Adi menyebutkan aksi belarasa terhadap petani ini juga disambut baik oleh Pastor Paroki Santo Yusup di Kabupaten Batang, RD Paskalis Tejo Wibowo yang juga menjabat sebagai Direktur Karitas Keuskupan Purwokerto. 

“Bersama umat paroki, Rm Tejo juga menghimpun komoditas sayuran Banjarnegara ini untuk dibagikan kepada umat dengan harga sukarela. Harapannya dengan kegiatan ini, umat dapat lebih tergerak untuk membuat belarasa bantu petani ini dapat berjalan berkelanjutan,” paparnya.

Selain itu, umat Paroki St Agustinus Purbalingga juga telah membeli 1 ton buncis dari petani di Karangkobar. “Semoga belarasa ini dapat menggerakan para pihak untuk dapat memininalisir kerugian para petani sayuran ini,” tutur Adi.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut