Edy juga menyebutkan bahwa Green Refinery Cilacap, yang menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir, merupakan kebanggaan tersendiri. "Kami bangga Green Refinery Cilacap hadir dengan produk ramah lingkungan, yakni Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), atau bahan bakar dengan komponen nabati. Unit ini juga menghasilkan bionafta atau bioavtur/Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak inti kelapa sawit," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Kilang Cilacap telah menjadi contoh kilang terintegrasi yang sejalan dengan transisi energi. Green Refinery ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 3.000 barrel menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, dan Bionafta dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Dalam MWT kali ini, Isnanto Nugroho S. didampingi oleh VP Policy & Risk Management, Donatus Hermawan AP; Pjs. VP Project Delivery & Excellence, Setyo Pitoyo, serta manajemen KPI Pusat.
Setelah memulai kegiatan dengan upacara HUT ke-79 RI di lapangan Head Office RU IV, rombongan melanjutkan kunjungan ke beberapa unit operasi di area kilang. Kunjungan ini diakhiri dengan peninjauan di Kampung Berkualitas (KB) 'Gadis' Tegalreja, binaan TJSL Kilang Cilacap, yang unggul dengan produk KYE Ecoprint.
Editor : EldeJoyosemito