PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), menekankan pentingnya menjaga kondusifitas pada setiap tahapan Pilkada serentak 2024. Hal ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Sinergitas Pelaksanaan Pilkada 2024 di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Jumat (23/8/2024).
Tiwi mengatakan jika rapat ini memiliki tujuan untuk membangun sinergi lintas sektoral demi mewujudkan Pilkada yang damai dan kondusif di Kabupaten Purbalingga. Mengingatkan seluruh pihak ikut bertanggung jawab dalam mengawal semua tahapan Pilkada agar dapat berjalan dengan sukses, aman, dan damai.
“Pilkada adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, kita harus memastikan setiap tahapan berjalan dengan lancar dan damai,” kata Tiwi dalam keterangannya, Jumat.
Salah satu isu utama yang disoroti oleh Tiwi adalah penurunan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada 2024. Sebab, berdasarkan data yang diperoleh, jumlah TPS di Kabupaten Purbalingga mengalami penurunan yang signifikan, dari 2.964 TPS pada Pemilu serentak 14 Februari 2024 lalu, kini menjadi 1.525 TPS pada Pilkada 2024, di mana terjadi penurunan yang mencapai hampir 50 persen.
Di sisi lain, jumlah pemilih justru mengalami peningkatan dari 772.000 menjadi 776.526 berdasarkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dirilis oleh KPU.
Tiwi mengatakan jika penurunan jumlah TPS dan peningkatan jumlah pemilih ini berpotensi menurunkan partisipasi pemilih, khususnya di desa-desa yang mengalami pengurangan TPS. Sebab lokasi TPS yang menjadi lebih jauh dengan antrian pemilih yang lebih panjang.
“Jumlah TPS yang menurun dan peningkatan jumlah pemilih ini berpotensi menyebabkan penurunan partisipasi pemilih, terutama di desa-desa yang mengalami pengurangan TPS,” jelasnya.
Menurutnya, pada Pemilu serentak 2024, Kabupaten Purbalingga mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 80 persen, tertinggi sepanjang sejarah Pemilu yang ada di Kabupaten Purbalingga. Untuk tetap menjaga dan meningkatkan partisipasi masyarakat yang sudah baik ini, Tiwi menginstruksikan Forkopimcam untuk dapat mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat.
“Jumlah TPS yang berkurang dan kapasitas TPS yang meningkat dari 300 menjadi 600 pemilih per TPS membuat adanya potensi berkurangnya partisipasi pemilih karena keengganan datang ke TPS. Oleh karena itu, sosialisasi harus dilakukan secara masif agar masyarakat tidak golput,” tegasnya.
Ia berharap, melalui rapat koordinasi ini Pilkada 2024 di Kabupaten Purbalingga dapat berjalan lancar dan menghasilkan partisipasi pemilih yang tinggi, sebagaimana yang telah dicapai pada Pemilu sebelumnya.
Editor : Arbi Anugrah