GAZA, iNewsPurwokerto.id - Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan lembaga amal Save the Children telah melaporkan ribuan kasus anak-anak Palestina yang ditahan, dihilangkan, atau diculik setelah invasi Israel ke Jalur Gaza.
Di media sosial, perhatian tertuju pada kisah Duha Talat, gadis Palestina berusia 8 tahun yang diduga dibawa dari Gaza oleh seorang tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Jurnalis Palestina, Younis Tirawi, melaporkan cerita ini di akun X-nya pada Sabtu (31/8/2024), mengungkapkan bahwa keberadaan gadis tersebut tidak diketahui sejak Juli lalu.
Tirawi, yang dikenal memantau dan melaporkan konten media sosial anggota IDF, baru-baru ini menemukan unggahan Instagram oleh Ido Zahar, seorang tentara di Batalyon Tzabar ke-432 militer Israel. Dalam unggahan tersebut, Zahar memposting foto dirinya bersama Duha Talat tanpa kehadiran anggota keluarganya. Gadis tersebut dilaporkan ditahan oleh IDF di dekat perbatasan Rafah di Gaza pada akhir Juli.
Zahar segera menghapus foto tersebut dan mengubah pengaturan akunnya menjadi privat setelah unggahan itu menarik perhatian publik.
Ketika dimintai komentar mengenai insiden ini, Zahar merespons dengan agresif, mengatakan, "Tidak ada cerita. Tidak ada wajah. Tidak ada apa-apa. Tolong hapus ini sepenuhnya dari mana-mana."
Militer Israel juga tidak memberikan komentar ketika Tirawi bertanya, dengan seorang juru bicara hanya menyatakan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki. Pengamat mencatat bahwa insiden serupa terjadi akhir tahun lalu ketika muncul cerita tentang seorang bayi yang diambil dari Gaza oleh seorang kapten militer Israel.
Dalam wawancara yang disiarkan di stasiun radio IDF, prajurit Israel Shahar Mendelson menceritakan kisah seorang bayi yang menangis yang dibawa kembali ke Israel setelah serangan IDF di Kota Gaza.
Satu unggahan tentang insiden tersebut di platform X dilaporkan dihapus oleh akun militer resmi Israel setelah dicatat bahwa penculikan anak dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Media Israel melaporkan insiden ini setelah Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan penyelidikan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta