get app
inews
Aa Read Next : Tarian Kolosal Warnai Peringatan HUT RI di Kebumen

Ada Upaya Penggiringan, Para Pedagang Tolak Dipindah ke Pasar Tumenggungan

Rabu, 18 September 2024 | 20:02 WIB
header img
Ada Upaya Penggiringan, Para Pedagang Pasar Pagi Tolak Dipindah ke Pasar Tumenggungan. Foto: Dok Humas Pemkab Kebumen

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, mengungkapkan kekecewaannya terhadap upaya yang dilakukan untuk mengarahkan para pedagang pasar pagi agar kembali berjualan di Pasar Tumenggungan. Menurut Bupati, upaya penggiringan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai alat politik yang tidak realistis.

Ia menyatakan bahwa para pedagang telah dijanjikan akan dikembalikan ke Pasar Tumenggungan. Namun Bupati merasa bersyukur karena para pedagang pagi itu setuju untuk menolak, mengingat mereka telah disediakan tempat yang aman dan nyaman, terhindar dari hujan dan panas.

"Tadi kita menanyakan langsung ke para pedagang apakah betul mereka mau kembali ke Pasar Tumenggungan, mau hujanan-hujanan lagi, mau kebajiran lagi. Jawaban mereka nggak mau. Tetap maunya di tempat baru yang sekarang sedang kita bangun," kata Arif saat bertemu para pedagang pasar pagi Kebumen, Rabu (18/9/2024).

Menurut Arif, mereka yang menginginkan pedagang pasar pagi kembali pindah ke Pasar Tumenggungan adalah orang-orang yang berkeinginan untuk membangkitkan kembali praktik pungutan liar (pungli) di Kebumen. Di lokasi baru ini, praktik pungli telah dihilangkan, sehingga masyarakat dapat berdagang dengan bebas tanpa adanya tekanan atau intimidasi.

Selain itu, saat ini pasar pagi sedang dalam proses pembangunan kembali agar lebih representatif, sehingga para pedagang dapat berdagang dengan lebih nyaman dan aman. Salah satu fokus utama adalah menyediakan area parkir yang memadai untuk menghindari kemacetan dan gangguan lalu lintas. Langkah yang diambil adalah dengan memindahkan kios-kios yang terletak di tepi jalan.

"Saya pastikan semua aset milik daerah itu gratis, termasuk kios pasar paginya nanti gratis. Hanya bayar retribusi sesuai regulasi yang ada. Saya sendiri sudah mendengar ada slentingan kios pasar pagi yang sedang kita bangun sudah ditawarkan Rp100 juta untuk disewa. Saya pastikan itu tidak ada, kalau ada silakan bisa lapor ke Bupati," ucapnya.

"Jadi tidak ada jual beli kios, jual beli bangunan yang ada retribusi, dan itu sudah diatur dalam Perda," tambahnya.

Arif bahkan menunjukkan kesiapannya untuk menurunkan retribusi kios pasar yang dianggap memberatkan para pedagang, terutama di saat pasar rakyat atau tradisional sedang sepi. Para pedagang yang merasa terbebani oleh kenaikan retribusi akibat Perda 2019 diharapkan dapat mengajukan permohonan kepada Pemda dengan melampirkan KTP sebagai syarat administrasi.

"Penurunannya bisa mencapai 50 persen, bila memungkinkan bisa sampai kita gratiskan, karena memang kita tidak mau memberatkan masyarakat, mengingat banyak yang mengeluh saat ini kondisi pasar rakyat kian sepi, seperti halnya di tempat-tempat lain," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi, Yono Gunawan, mengonfirmasi bahwa terdapat tim sukses yang mengunjungi para pedagang di pasar pagi. Tim tersebut melakukan pendataan terhadap para pedagang dan meminta dukungan untuk memenangkan calon pasangan kepala daerah, dengan janji akan memindahkan pedagang pasar pagi ke Pasar Tumenggungan.

"Tapi kami menolak, kami tidak mau untuk dipindah ke Pasar Tumenggungan karena di sini kita sudah aman dan nyaman. Kalau di sana nanti kita kehujanan lagi, udah gitu banjir dan banyak pungli. Terus terang kami menolak," kata Yono.

Yono menyayangkan para pedagang pasar dibawa-bawa dalam urusan politik, terutama terkait Pilkada 2024. Ia menegaskan bahwa ia tidak ingin terlibat dalam kepentingan politik. Menurutnya, sebaiknya para pedagang diberikan kebebasan untuk memilih calon sesuai dengan pilihan mereka.

Ia menilai langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkab Kebumen, khususnya Bupati, dalam merelokasi para pedagang pasar pagi dengan menyediakan lokasi yang lebih memadai. Ia juga meminta kepada pedagang pasar lainnya untuk memahami bahwa kegiatan mereka mungkin terganggu akibat proses perbaikan pasar pagi yang masih berlangsung.

"Kalau pedagang atau pembeli yang merasa ada yang terganggu itu wajar karena ini masih dalam proses pembangunan, nanti kalau sudah jadi pasti akan tampak rapih, dan kita berharap ke depan kita tidak dipindah-pindah lagi," jelasnya.

Pembangunan pasar pagi direncanakan akan selesai pada tahun ini, dengan jumlah pedagang yang terdaftar mencapai 800 orang.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut