PURWOKERTO, iNews.id - Gempa berkekuatan Magnitudo 4.8 terjadi diperairan wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada Senin (9/8/2021) sekitar pukul 21.35 WIB. Gempa yang berada dikedalaman 15 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berada di lokasi 8.56 Lintang Selatan, 108.895 Bujur Timur.
"90 kilometer Selatan Cilacap, Jawa Tengah, tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG dari informasi yang diterima iNews Purwokerto.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak yang terjadi akibat gempa tersebut. Namun demikian, banyak masyarakat di wilayah Kebumen, Cilacap dan Purwokerto yang mengaku merasakan getaran gempa tersebut.
Sementara menurut Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie dalam keterangan tertulisnya mengatakan jika gempa tektonik yang mengguncang berada di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa
"Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=,4.8 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,59 LS dan 108,895 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 90 km arah Selatan Kota Cilacap, pada kedalaman 15 km,"ujarnya.
Menurut dia, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kebumen, Purwokerto, Cilacap, Bantul, Gunungkidul, Pacitan II - III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," jelasnya.
Dia juga menjelaskan jika gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Diajuga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tuturnya.
Editor : Arbi Anugrah