get app
inews
Aa Read Next : Aksi Borong Sayur Purbalingga, Stabilkan Harga Bantu Petani Lokal

Meraih Asa dari Setetes Nira Kelapa

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:31 WIB
header img
Asim sedang menderes air nira di pohon kelapa dengan menggunakan alat keselamatan. (Foto: Arbi Anugrah)

Maka dari itu, regenerasi petani Penderes terus dilakukan kelompoknya dengan mengajak anak-anak para penderes atau para pemuda desa yang menganggur setelah pulang dari perantauan di Jakarta. Meski profesi Penderes gula kelapa masih dianggap sebelah mata, namun sejak kelompok Pendekar didirikan, terdapat perkembangan dengan bertambahnya para Penderes muda dikelompoknya.


Asim tengah memisah antara gula semut yang halus dengan gumpalan gula. Proses ini untuk menjamin kualitas gula semut siap ekspor tetap terjaga. (Foto: Arbi Anugrah)

"Saya juga meminta seluruh perderes untuk mengajak temen-temen sama anak-anak muda yang pengangguran, khususnya yang pulang dari Jakarta. Alhamdulillah tahun 2021 ada perkembangan, ada penambahan penderes yang muda ikut nderes, tapi ada juga yang akhirnya berhenti," ujarnya.

Selain melihat perjuangan yang dilakukan Asim untuk mengubah paradigma penderes gula kelapa saat itu dari penggunaan bahan kimia menjadi organik, PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos juga melihat potensi yang cukup tinggi yang dapat dihasilkan dari para penderes ini. Sehingga pada tahun 2020 PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos berupaya untuk melakukan pendekatan dan melakukan pembinaan kepada para penderes dengan membantuk kelompok tani Pendekar di Desa Karangsari melalui program CSR.

Terlebih program pembinaan ini sesuai dengan tujuan Pertamina dalam Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, pekerjaan layak, energi bersih hingga pertumbuhan ekonomi.

"Kita melihat sebuah potensi, khususnya Penderes ini, di mana Penderes itu penghasilannya cukup tinggi juga, setiap hari itu ketika menderes, misalkan seperti pak Asyim 10 kilogram dikalikan berapa harga gula aja udah lumayan tinggi. Cuman ternyata masih banyak potensi dari gula cetak sendiri bisa dikembangkan jadi gula semut," kata Jr SPV II HSSE PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos, Agil Bagus Putra Perkasa saat diwawancara terpisah.

Menurut Agil, pihaknya juga melihat komitmen dari Asim ketika telah mendapatkan pelatihan dari Dinas, Asim semakin memahami bahayanya penggunaan bahan kimia bagi tubuh. Lalu Asim berusaha untuk mengubahnya agar tidak menggunakan sulfit dalam proses pembuatan gula cetak saat itu demi keluarga dan orang-orang yang mengkonsumsinya.

"Akhirnya pak Asim mulai berusaha untuk mengolah gula organik, biarpun beberapa kali mengalami kegagalan, tapi akhirnya berhasil dan bisa untuk memotivasi masyarakat. Nah di sini Pertamina melihat ada sosok lokal Hero," ujarnya.

Dengan melihat potensi pengembangan gula cetak menjadi gula semut dan perjuangan mengubah penggunaan bahan pengawet gula dari kimia menjadi organik, serta adanya komunitas petani Penderes. PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Maos akhirnya masuk untuk memberikan program CSR Pendekar, sesuai dengan nama kelompok tani penderes gula kelapa ini.

Awalnya Agil mengaku jika para penderes gula ini belum terkoordinir dengan baik, di mana para petani penderes ini masih berjalan sendiri-sendiri di rumah-rumah, dengan pelanggan dari para pengepul. Hingga akhirnya dibentuklah Kelompok Pendekar agar lebih terkoordinir.

Ketika itu, untuk memudahkan pemberdayaan masyarakat agar memiliki nilai jual dari hasil pengolahan gula kelapa ini, kelompok tani Pendekar bekerja sama dengan koperasi Nira Cahaya Sejahtera. Di mana Pertamina berhubungan dengan kelompok Pendekar dan operasi Nira Cahaya Sejahtera untuk membina membuat gula berstandar organik dan membantu dalam pemasaran, seperti mencarikan bayar eksportir. Hingga akhirnya kelompok tani Pendekar dapat berdiri secara mandiri, bahkan dapat memiliki sertifikat organik dari Internasional Control Union dalam hal pengolahan gula secara organik.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut