PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sembilan mahasiswa asing mengikuti program short course bertema Exploring Science, Arts & Culture yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F.MIPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Program ini berlangsung selama 10 hari, mulai dari tanggal 4 hingga 13 November 2024.
Ari Asnani, dosen Program Studi Kimia F.MIPA Unsoed sekaligus pelaksana program, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan mengintegrasikan sains, seni, dan budaya lokal, khususnya di bidang kimia, fisika, dan matematika, sebagai keunggulan FMIPA Unsoed.
"Selama program ini berlangsung, sembilan mahasiswa asing yang berasal dari tujuh negara, yaitu Jepang, Pakistan, Sudan, Malaysia, Kamboja, Somalia, dan Papua Nugini, terlihat antusias mengikuti berbagai aktivitas edukatif," ujar Ari Asnani dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).
Beberapa kegiatan utama yang diikuti oleh para mahasiswa asing ini meliputi kuliah tamu, praktik pewarna alami, edukasi pengenalan minyak atsiri, pendekatan geogebra dalam pola batik, teknologi drone, pemantauan wilayah pesisir, serta kunjungan budaya ke sejumlah tempat di Banyumas. Salah satu materi utama adalah Natural Dyes atau Pewarna Alami yang memadukan ilmu kimia dan pemanfaatan bahan-bahan alam.
Materi Pewarna Alami ini disampaikan oleh Ari Asnani dengan mengusung tema Exploration of Indigenous Botanical Colors. Menurutnya, pemahaman terhadap prinsip-prinsip kimia sangat penting untuk mengeksplorasi potensi pewarna alami dari tumbuhan lokal yang ada di alam.
"Pemanfaatan pewarna alami ini memberikan peluang besar bagi industri yang berkelanjutan, seperti tekstil, pangan, dan kosmetik," jelasnya.
Pada praktik pewarnaan kain yang diadakan di Laboratorium Kimia F.MIPA pada 11 November 2024, peserta dikenalkan pada teknik pewarnaan dan Botanical Print menggunakan bahan-bahan lokal. Dalam kerja sama dengan Bank Sampah Srayan Makarya, praktik ini menggunakan mordan Aluminium Tri Format (ATF) yang hemat energi dan ramah lingkungan. Pewarna merah maroon yang digunakan dalam proses pewarnaan diambil dari kulit kayu tingi (Ceriops tagal), sejenis tanaman mangrove lokal.
Ari Asnani berharap melalui praktik Botanical Print ini, peserta dapat memahami aplikasi ilmu kimia dalam memanfaatkan sumber daya alam lokal guna menciptakan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
"Program ini menjadi langkah nyata F.MIPA Unsoed dalam mempromosikan ilmu pengetahuan yang menyatu dengan budaya lokal kepada dunia internasional," ungkapnya.
Editor : Arbi Anugrah