BUNG KARNO sangat menggemari sate ayam bahkan menjadi opsi menu favorit. Nah, soal sate ayam ada cerita menarik saat Bung Karno memesan sate hingga 50 tusuk.
Pesan sate ayam 50 tusuk ini menjadi perintah pertama saat diawal dirinya menjadi Presiden RI. Namun pesanan sate ini justru terjadi saat Bulan Ramadhan.
Dilansir dari Cindy Adams dalam biografi ‘Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat’, Bung Karno dipilih secara aklamasi sebagai presiden pertama dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Gedung Raad van Indië di Pejambon, Jakarta Pusat (kini Gedung Kementerian Luar Negeri RI).
Saat itu, semua anggota sepakat mengangkat Soekarno secara aklamasi sebagai presiden pertama, pada 18 Agustus 1945. Usulan pengangkatan itu tak lepas dari usulan Otto Iskandardinata, di mana juga diusulkan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden (wapres).
Setelah penetapan dirinya sebagai orang nomor satu di Tanah Air, Bung Karno pulang berjalan kaki. Karena saat itu sehari sesudah RI diproklamirkan, dia belum mempunyai mobil dinas layaknya pemimpin negara lainnya.
Di tengah perjalanan, Bung Karno bertemu tukang sate yang sedang berdagang di pinggir jalan. Sontak Bung Karno memanggilnya dan meminta pedagang tersebut membuatkannya 50 tusuk sate ayam.
“Sate ayam 50 tusuk!,” cetus Soekarno mengeluarkan perintah pertamanya sebagai presiden kepada tukang sate. Hingga sekarang, para penulis, pemerhati sejarah hingga berbagai literatur masih meninggalkan tanda tanya siapa gerangan nama tukang satenya.
Terlepas dari itu juga entah Bung Karno pesan sate itu saat hari masih terang atau sudah lepas waktu Maghrib. Ya kalau mau diingat-ingat lagi, Agustus 1945 masih termasuk Bulan Ramadhan.
Bulannya umat Islam untuk diwajibkan berpuasa. Nah, kalau hari masih terang berarti Bung Karno sedang tidak berpuasa. Namun walaupun tidak puasa, kemungkinan besar memang masih dalam kondisi tidak sehat karena sehari sebelumnya juga Bung Karno sedang sakit saat membacakan teks proklamasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta