get app
inews
Aa Text
Read Next : Cuaca Ekstrem Masih Ancam Banyumas 

Integrasi Pengelolaan Air dan Energi Hijau Berkelanjutan melalui Sistem Pemanen Air Hujan

Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:08 WIB
header img
Ropiudin, Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. (Foto: Istimewa)

Dengan menggunakan sistem berbasis energi terbarukan, sistem pemanen air hujan juga dapat mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia sesuai dengan komitmen dalam Paris Agreement.

Penyelarasan dengan Target Transisi Energi dan Target World Water Forum

Target transisi energi Indonesia adalah mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, sebagaimana yang dicanangkan dalam Kebijakan Energi Nasional. Integrasi panel surya dan turbin mikrohidro ke dalam sistem pemanen air hujan sejalan dengan upaya pengurangan ketergantungan pada energi berbasis fosil. 

Dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk operasional sistem pemanen air hujan, sistem ini dapat menjadi salah satu contoh aplikasi nyata dari transisi energi yang berorientasi pada desentralisasi dan efisiensi.

Selain itu, penerapan teknologi hemat energi seperti gravitasi untuk distribusi air dan filtrasi pasif berbasis material lokal mendukung prinsip efisiensi energi dalam sistem desentralisasi energi. Penerapan sistem ini pada sektor perumahan, bangunan komersial, dan kawasan industri juga dapat menjadi langkah awal untuk mengintegrasikan praktik transisi energi dalam pengelolaan sumber daya air.

World Water Forum menyoroti pentingnya solusi inovatif untuk mengatasi krisis air, terutama melalui pendekatan berbasis Water-Energy Nexus. Efisiensi energi dalam sistem pemanen air hujan mendukung agenda utama forum ini dalam berbagai aspek. 

Pertama, integrasi energi terbarukan dalam operasional sistem pemanen air hujan meningkatkan keberlanjutan pengelolaan air, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan air terpusat (konvensional). Langkah ini sejalan dengan tema utama World Water Forum untuk menjamin ketersediaan dan pengelolaan air yang berkelanjutan bagi semua. 

Kedua, penggunaan teknologi lokal berbasis material sederhana seperti pasir atau karbon aktif memungkinkan penerapan sistem pemanen air hujan yang hemat biaya sehingga dapat diakses oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Pendekatan ini mendukung prinsip inklusivitas yang menjadi perhatian utama dalam forum tersebut. Selain itu, pengembangan sistem pemanen air hujan yang efisien energi juga berkontribusi pada adaptasi terhadap tantangan perubahan iklim, seperti meningkatnya intensitas hujan ekstrem dan kekeringan. Dengan mengoptimumkan penggunaan sumber daya air lokal, sistem pemanen air hujan dapat mengurangi ketergantungan pada air terpusat (konvensional) sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut