Tak heran, beberapa orang masih sering mengunjungi kampung ini untuk melihat lahan kebun mereka yang masih produktif.
Meski memilih tetap tinggal, Pak Muhsori tidak menampik adanya rasa khawatir. Saat hujan deras turun, ia dan istrinya lebih memilih mengungsi ke rumah anak mereka yang berada di luar kampung.
“Kalau hujan deras, saya mengungsi ke rumah anak,” ungkapnya.
Kisah kampung mati di Purbalingga ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam.
Di sisi lain, ia juga menyajikan cerita menarik tentang keberanian dan ketabahan manusia untuk bertahan hidup di tengah keterasingan.
Kampung ini tidak hanya menyimpan jejak kehidupan yang pernah ada, tetapi juga menjadi saksi bisu dari sejarah dan perjuangan warganya.
Editor : Elde Joyosemito