Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menjelaskan bahwa pembangunan SMP Negeri 3 Cilongok merupakan jawaban atas persoalan akses pendidikan akibat sistem zonasi.
“Selama ini, masyarakat Cilongok bagian selatan harus menempuh jarak jauh ke SMPN 1 di pusat kota atau SMPN 2 di Panembangan utara. Dengan hadirnya SMPN 3 ini, mereka tak lagi terbebani oleh jarak dan persaingan zonasi,” ujarnya.
Proses pendirian SMPN 3 Cilongok dimulai dengan pengadaan lahan seluas 6.846 meter persegi yang dibeli dengan nilai Rp3,8 miliar. Pada tahun ajaran 2023/2024, sekolah ini telah menerima 86 siswa dalam tiga rombongan belajar (rombel).
“Tahun ini kami mengalokasikan anggaran Rp1,8 miliar untuk tahap kedua pembangunan, termasuk penambahan ruang kelas. Harapannya, pada tahun ajaran berikutnya sekolah ini mampu menampung hingga empat rombel baru,” tambah Joko.
Kehadiran SMPN 3 Cilongok disambut dengan antusias oleh masyarakat sekitar. Fenti, salah satu warga Desa Kasegeran, mengungkapkan kebahagiaannya atas berdirinya sekolah tersebut.
"Anak sekolah lebih dekat, dan tidak harus berebut zonasi lagi," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah