get app
inews
Aa Text
Read Next : Ratusan Pesilat Berlaga di Kejuaraan Pencak Silat Piala Bupati Purbalingga 2025

Warga Purbalingga Ciptakan Kompor Oli Bekas, Hemat dan Ramah Lingkungan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:35 WIB
header img
Warga Purbalingga Ciptakan Kompor Oli Bekas, Hemat dan Ramah Lingkungan. Foto: Dok Pemkab Purbalingga

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Seorang warga Desa Galuh, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Anter Basuki, berhasil menciptakan kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah. Inovasi ini menawarkan solusi alternatif yang lebih ekonomis sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah oli.

Menurut Anter, kompor rancangannya mampu menghasilkan panas yang stabil, cocok untuk kebutuhan rumah tangga maupun usaha kecil. Keunggulan lainnya, kompor ini diklaim lebih hemat jika dibandingkan kompor gas, hanya memerlukan sekitar satu liter oli bekas untuk pemakaian selama lima jam tanpa henti.

"Rasa masakan juga tidak ada bau oli ataupun bau asap, seperti masakan pada umumnya," kata Anter kepada wartawan di rumahnya yang juga menjadi tempat produksi kompor, Selasa (11/2/2025).

Meski baru dua bulan diproduksi, kompor inovatif ini mendapat respons positif dari masyarakat. Hingga kini, lebih dari 100 unit telah terjual, dengan mayoritas pembeli berasal dari kalangan pelaku UMKM dan rumah tangga. Harganya pun cukup terjangkau, yakni Rp450 ribu per unit.

"Kami memasarkan kompor ini secara online lewat Facebook dan marketplace. Alhamdulillah, peminatnya luar biasa, bahkan ada yang pesan dari Sulawesi," kata Anter.

Saat ini, ia mampu memproduksi sekitar tujuh unit per hari. Ke depannya, ia berharap bisa meningkatkan kapasitas produksi agar lebih banyak masyarakat bisa menikmati manfaat kompor ini.

Anter memastikan bahwa kompor buatannya aman digunakan. Api yang dihasilkan berwarna biru, tidak berasap, dan tidak berisiko meledak. Namun, ia berharap adanya dukungan dari pemerintah, terutama dalam pengadaan alat produksi agar inovasi ini bisa dikembangkan lebih luas.

"Karena apinya biru dan tidak berasap, kompor ini insyaAllah ramah lingkungan. Saya berharap ada bantuan dari pemerintah agar produksi bisa lebih maksimal," harapnya.

Perangkat Desa Galuh, Sugiono, menyambut baik inovasi ini dan berharap kompor tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Menurutnya, pihak desa siap memberikan dukungan agar teknologi ini bisa diterapkan dengan aman dan efektif. Bahkan, ia telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memberikan pendampingan lebih lanjut.

"Kami melihat ini sebagai peluang besar bagi masyarakat. Jika teknologi ini bisa diterapkan dengan baik, akan sangat membantu perekonomian warga serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar LPG," ujarnya.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut