BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto Kunjungi Proyek Gedung UMP, Pastikan Pekerja Ikut JKK dan JKM

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Purwokerto melakukan kunjungan lapangan ke proyek pembangunan gedung Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di Sokaraja, Banyumas.
Kunjungan ini bertujuan memastikan perlindungan tenaga kerja konstruksi melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Proyek pembangunan tersebut direncanakan berlangsung selama 360 hari dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni bersama tim. Turut hadir Wakil Rektor 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P. beserta jajarannya.
Dalam kesempatan ini, dilakukan pula penyerahan simbolis kepesertaan program BPJS Ketenagakerjaan kepada kontraktor pelaksana proyek.
Ramdhoni menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan pemerintah dalam melindungi tenaga kerja. “Mengikutsertakan pekerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan adalah kewajiban yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian,” ujarnya.
Program BPJS Ketenagakerjaan merupakan program wajib pemerintah yang harus diikuti oleh seluruh pekerja di Indonesia. Pelaksana proyek diwajibkan mendaftarkan seluruh pekerjanya sebelum proyek dimulai dan memastikan setiap peserta terdaftar menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Manfaat yang diberikan meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), yang memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja dan keluarganya.
Ramdhoni menjelaskan lebih detail mengenai manfaat yang diterima peserta. “Jika peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, serta beasiswa pendidikan untuk dua orang anak, mulai dari jenjang dasar hingga perguruan tinggi, dengan maksimal Rp174 juta. Sementara, jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli waris akan menerima santunan sebesar Rp42 juta,” jelasnya.
Kunjungan ini menjadi langkah konkret BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto dalam memastikan implementasi program perlindungan tenaga kerja, khususnya di sektor konstruksi. Dengan demikian, diharapkan seluruh pekerja dapat merasa aman dan terlindungi selama menjalankan tugasnya.
Editor : EldeJoyosemito