get app
inews
Aa Text
Read Next : Polresta Banyumas dan PWI Gelar Bakti Sosial, Bagikan Ratusan Paket Sembako dan Takjil Gratis

Inflasi Merangkak Naik Jelang HBKN, Ini yang Dilakukan BI Purwokerto

Rabu, 09 April 2025 | 19:18 WIB
header img
Ilustrasi Inflasi. Foto : Istimewa.

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 H lalu, angka inflasi di wilayah Purwokerto dan Cilacap menunjukkan tren kenaikan. Namun, peningkatan ini dinilai masih dalam jalur aman menuju sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 ±1 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Christoveny, menjelaskan bahwa kondisi tersebut merupakan dampak musiman yang umum terjadi menjelang lebaran. Ia menyebut, lonjakan inflasi Maret 2025 dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari berakhirnya program diskon listrik hingga tingginya permintaan bahan pangan selama bulan Ramadan.

"Inflasi bulan Maret cenderung meningkat karena ada faktor permintaan tinggi selama Ramadan dan berakhirnya program diskon tarif listrik,” ujar Christoveny dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi Purwokerto pada Maret 2025 mencapai 1,49 persen (month-to-month) dan 0,80 persen (year-on-year), jauh meningkat dibandingkan Februari yang mencatatkan deflasi -0,52 persen (mtm) dan -0,11 persen (yoy). Hal serupa terjadi di Cilacap dengan inflasi bulanan 1,39 persen dan tahunan 1,05 persen.

Jika dibandingkan, inflasi tahunan Purwokerto sedikit lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Jawa Tengah (0,75 persen) namun masih di bawah angka nasional (1,03 persen). Sebaliknya, inflasi tahunan Cilacap justru melampaui keduanya.

Salah satu penyumbang inflasi terbesar datang dari sektor energi, seiring berakhirnya program diskon 50 persen tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga. Selain itu, lonjakan permintaan bahan pokok seperti bawang merah dan cabai rawit saat Ramadan, yang tidak dibarengi pasokan memadai, turut memicu kenaikan harga.

“Pasokan bawang masih terbatas karena belum masa panen, dan untuk cabai, curah hujan yang tinggi menyebabkan gagal panen di sejumlah sentra produksi. Situasi ini memicu kelangkaan,” ungkap Christoveny.

Tak hanya dari dalam negeri, kondisi global juga turut mendorong inflasi. Harga emas terus mengalami kenaikan di tengah ketegangan geopolitik internasional.

Namun demikian, tidak semua harga naik. Diskon 25 persen tarif kereta api oleh PT KAI di bulan Maret menjadi penyeimbang, menekan biaya transportasi dan membantu meredam laju inflasi.

Dalam menjaga tingkat inflasi selama Maret 2025 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1446 H serta periode menjelang HBKN Idulfitri, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Purwokerto dan Cilacap melakukan berbagai langkah strategis. Diantaranya seperti mengintensifikan pemantauan harga serta ketersediaan pasokan bahan pokok di pasar-pasar utama.

“TPID aktif memantau distribusi dan stok barang di lokasi seperti Pasar Manis, Pasar Karanglewas, SPBE Cilongok, hingga Indogrosir Purwokerto. Ini dilakukan untuk menjaga harga tetap stabil dan pasokan aman,” terang Christoveny.

Selain pemantauan, TPID juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di empat kabupaten di wilayah Banyumas Raya seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga. GPM menjadi salah satu program andalan untuk menghadirkan bahan pokok dengan harga terjangkau langsung ke masyarakat.

Langkah-langkah ini tak hanya menjaga inflasi tetap terkendali, tetapi juga bertujuan melindungi daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang paling terdampak oleh fluktuasi harga.

Ke depan, kata Christoveny, kunci pengendalian inflasi bukan hanya pada intervensi harga, tetapi juga melalui penguatan kerja sama lintas sektor guna mendukung swasembada pangan dan adopsi teknologi digital.

“Inovasi dalam distribusi dan pemanfaatan teknologi digital seperti penggunaan QRIS dalam transaksi juga akan terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi serta kenyamanan masyarakat," ujarnya.

Melalui kolaborasi yang solid dan berkelanjutan, diharapkan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di wilayah Banyumas Raya dapat terus terjaga.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut