MOSKOW, iNews.id - Bombardir Rusia terhadap Ukraina terus dilakukan. Bahkan, dalam sehari ada 83 objek militer yang digempur. Ada juga penyerangan ke lima gudang amunisi pada Selasa (22/3/2022). Rusia mengaku menggunakan senjata presisi tinggi dalam penyerangan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, rudal jelajah presisi tinggi jarak jauh menghantam gudang bahan bakar dan pelumas besar di Lysychansk dan Kramatorsk.
Selanjutnya serangan juga menargetkan gudang senjata roket dan artileri di Druzhkivka. Dua target lain yakni gudang amunisi di Nadezhdinka dan Novooleksandrivka. Dia menambahkan, secara terpisah, pasukan Dirgantara Rusia menyerang 83 objek militer Ukraina. Empat di antaranya pos komando, empat sistem pertahanan udara.
Selanjutnya, tiga gudang senjata roket dan artileri amunisi. Terakhir 68 tempat akumulasi peralatan militer. "Sistem pertahanan udara Rusia juga menjatuhkan enam kendaraan udara tak berawak Ukraina. termasuk satu Bayraktar," kata juru bicara itu.
Secara total, sejak awal operasi militer khusus, 236 kendaraan udara tak berawak, 185 sistem pertahanan udara, 1.547 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 154 peluncur roket ganda, 612 artileri lapangan dan senjata mortir, serta 1.343 unit khusus kendaraan militer telah dihancurkan.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dengan Uni Eropa, AS dan Inggris. Mereka pun menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow. Menurut penghitungan PBB, setidaknya 925 warga sipil telah tewas selama perang dan hampir 1.500 terluka.
Namun, badan internasional itu memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya "jauh lebih tinggi." Badan pengungsi PBB mencatat, lebih dari 3,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina di tengah serangan Rusia.
Editor : EldeJoyosemito